by

Faktor Pengaruh Tayangan TV

Oleh : Gunadi

Idealnya acara2 siaran TV itu – karena berpengaruh kpd pola pikir masyarakat banyak – harusnya mengandung misi edukasi juga ketika memproduksi sebuah acara. Jika misi edukasi itu diserap masyarakat, maka dampaknya juga bagus utk kecerdasan di masyarakat umum.

Di LN, stasiun2 TV itu meski bersaing satu sama lain, tapi msh mempunyai moral, etika, dan komitmen yg dipegang. Misalnya konten sebuah acara itu hrs mengandung Hiburan 50%, Komersil 30%. dan Edukasi 20%. Mrk jg tahu acara2 mana yg banyak ditonton emak2 atau anak2, kelompok pendidikan mana pemirsanya dll, semuanya detil dibacain. Jadi selain memberi hiburan, media turut berkontribusi kepada kecerdasan masyarakatnya.

Jadi bikin konten acara itu tdk melulu soal bsnis, tanpa batasan2. Mmg laku bikin acara dgn mengundang orang2 yg kontroversial, tapi apakah itu mendidik? Bikin quiz pertanyaannya ga berbobot, pdhl kan bisa pertanyaannya diambil dari nilai2 sekolah. Bikin sinetron apalagi. Hal2 yg gak masuk akal malah lebih ditayangkan. Ceritanya isinya konflik terus, dan sama sekali tdk ada unsur pendidikannya buat masyarakat. Film2 korea aja, masih memasukkan unsur edukasi ttg nama & arti sebuah pemyakit, atau film anak2 mrk, bagainana cara menyebrang di jalan raya atau cara membuang sampah yg benar.

Napi penipu yg hobi kawin cerai spt VP malah kamu ksh panggung. Napi pedofil anak2 spt SJ sekeluar dari penjara tadinya malah laku diundang oleh broadcasting2 jika tdk buru2 dicegah, kamu ga setuju wabah LGBT, tapi acara2mu banyak mengundang kaum tulang lunak, gmn generasi muda kita ga pengen ikut2an.

Ada lagi. Udah tau tuh org klo ceramah di luar sering radikal, eh malah dibikinin panggung dgn mengisi acara di televisi. Gmn pelaku ujaran kebencian nggak tambah banyak di masyarakat kita. Emang bener pas di TV dia gak ceramah radikal, tapi para penonton kan jd mengikuti channel2 dia yg laln?

Saya paham, klo ngundang ustad biasa yg masang iklan dikit, tapi klo ngundang ustad yg pernah ditolak oleh pemerintahan Singapore ini gampang nyari iklannya, trus mana yg kita pilih jadi produser? Apa jawabmu ya itu hasilnya. Meski dia dibanned di Singapore, tapi dia makin laku keliling di dlm negeri membentuk pasar & pangsanya, yg sewaktu2 dia bisa jual ke politisi yg membutuhkan jasa dia. Dia mana peduli masyarakatnya makin bodoh? Jelas nggak yg penting dia tambah laku ceramah, EO dia mikirnya jg sama.

Ada juga napi koruptor malah diwawancara. Buat apa dikasih panggung? Hasilnya ada Napi eks pembunuhan hakim malah diijinin bikin partai. Sekjennya, napi pembunuhan kasus munir. Yo wis bisa dibayangin modelnya kyk apa tuh partai isinya? Itu kan berarti kita ikut membantu membodoh2in masyarakat.

Poin di sini adalah dlm bekerja kita memang perlu bisnis & uang, tapi seyogyanya jangan gara2 itu kita menggunakan segala cara. Tapi harapan gue itu hanya kalau para produser acara itu msh punya hati nurani.

Tapi drpd cuma berharap kpd org lain mending sy berharap kpd diri sendiri. Ya Tuhan, jangan menjadikan aku orang yang merugikan orang lain meski sekecil apapun kerugiannya – termasuk menjadi orang yang masuk gerbang tol tapi saldonya habis sehingga mengganggu orang-orang yang ada di belakangku.

Sumber : Status Facebook Gunadi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed