Oleh : Maya Sukma Kiat
Tau kasus ini kemarin dari mba Sri. Dan ya saya langsung concern di cctv.
Krn 2018 silam kejadian jg dng Azka. Di sekolah yg koar2nya anti bully, tp pembullian dilakukan oleh pihak sekolah sendiri. Yg pelaku bergelar konselor lulusan master psikologi.
Memang tdk ada kekerasan fisik, tapi yg dilakukan masuk kategori kekerasan psikologis berat. Dan saya ingat bagaimana raut dan kondisi Azka waktu itu.
Sehingga dng sangat yakin saya minta rekaman cctv yg berada bbrp cm dari kepala pelaku.
Di hari H pertemuan yg saya minta kepsek jg hadir, dikatakan kepsek sdg ada urusan, yg ketika saya keluar ruangan ingin sholat zhuhur melihat sang kepsek sdg sholat. Entah baru pulang dari “urusan” atau sengaja tdk mau menemui/kabur atau ya entah apa si guru berbohong.
Selain dikatakan CCTV di hari H pas rusak jadi tidak ada rekaman di hari itu.
Walau wkt itu sdh keluar 60jutaan untuk biaya sekolah setahun yg cuma masuk 3 hari seminggu itu pun cuma 3 jam doang, saya tetap yakin untuk memindahkan Azka dari sekolah itu.
Yang anehnya ketika wawancara dng HRD sekolah ttn alasan pindah sekolah, pihak HRD sangat kaget dan mengatakan tidak pernah tau dng kasus Azka waktu itu. Tapi saya tetap memutuskan pindah sekolah. Dan info orgtua teman Azka di sana, sang konselor sdh keluar entah dikeluarkan entah resign dari sekolah tsb.
Bisa jadi mmg di setiap lembaga itu ada oknum. Entah untuk reputasi entah untuk melarikan diri.
Tapi mmg tdk ada kebaikan dari sebuah kebohongan. Apalagi jika terjadi di lingkungan pendidikan. Berkah apa yg mau diambil?
Sekedar ijazah?
Dan sekarang, lagi2 cctv di lingkungan pendidikan. Maka ga aneh, setiap ada kejadian besar di negri ini alasan terpopuler yg dipakai adalah cctv rusak. loh di lingkungan pendidikan saja alasan cctv ini sdh mendarah daging. Apalagi di situasi politik dan kekuasaan.
Athirah. Dari kemarin nginget2 nama ini nama istri/ibunya siapa? Daoed Yusuf atau siapa.
Browshing, ternyata itu nama ibu dari pak Jusuf Kalla yg asli Makassar. Mungkin nama sekolah ini terinspirasi dari situ. Krn lokasinya pun disitu.
Lagi2 ingatkan diri, kapan kita perlu mengizinkan anak belajar dewasa agar tidak cengeng dlm penyelesaian masalah, kapan orgtua perlu turun tangan untuk turut menyelesaikan.
Salah satu hak anak adalah mendapat keadilan dan perlindungan, dan sebelum negara serta pihak lain, orgtua dl yg harus memberikan hak tsb.
Ila Basman Nafa Yaskura, Allahumaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu.
Tetap harus menunggu proses hukum ttn kejadian sbnrnya, tp entahlah walau tdk mau terbawa emosi, sbg ibu yg puny anak laki2 hny mampu mengucap na’udzubiLlah dan smg Allah tdk memberikan ujian yg kita tdk mampu memikulnya.
Bulan ini tepat 13 tahun lalu alm adiknya Azka sdg di Nicu dan lusa adalah tanggal wafatnya. Saat itu, saya sungguh2 berdoa agar Allah jg mencabut nyawa saya, krn mmg seberat itu ditinggalkan seorang anak tu sampai Allah janjikan rumah bernama baitul hamd bagi orgtua yg ikhlas ditinggalkan anaknya, saking beratnya.
Smg keluarga ybs khususnya orgtuanya, Allah berikan kesabaran seluas samudra. Aamiiin
Sumber : Status Facebook Maya Sukma Kiat
Comment