Dibelakang Anies Banyak Oligarki Brengsek

Oleh : Satria Bagus Saya tertarik dengan sebuah poster tentang Anis Baswedan yang bunyinya begini : π™°π™½π™Έπš‚ π™±π™°πš‚πš†π™΄π™³π™°π™½ πš‚π™Έπ™Όπ™±π™Ύπ™» π™Ώπ™΄πšπ™»π™°πš†π™°π™½π™°π™½ πšƒπ™΄πšπ™·π™°π™³π™°π™Ώ π™Ύπ™»π™Έπ™Άπ™°πšπ™Ίπ™Έ

Gap Kaya Miskin dan Pendidikan

Oleh : Eddy Sinang Trenggono Soekarno lebih mementingkan pendekatan pemerataan kesejahteraan, daripada pertumbuhan ekonomi. Soekarno tidak pernah dengan sengaja mencetak konglomerat konglomerat.

Bisnis Konten

Oleh : Ahmad Tsauri Ada yang mengkritik seorang artis, katanya hobi cari duit dari mengkontenkan orang kecil, konten sedekah; eksploitasi orang kecil,

Bisnis Sedekah

Oleh : Siregar Azwar Entah kenapa lagi-lagi saya merasa tertampar dengan “Kasus ACT” yang sekarang sedang dikuliti oleh Tempo. Sebelumnya sebagai seorang

Pernikahan dan Nebeng Kaya

Oleh : Zahrotur Riyad Membaca berbagai tulisan tentang pernikahan Maudy Ayunda membuat keningku berkerut. Awalnya diriku oke bhw menyekolahkan jauh-jauh, ke negeri

No More Posts Available.

No more pages to load.