by

Majelis Kehormatan Rembang

Oleh : Harun Iskandar

Pagi itu, Minggu 14 April 2019, ruang makan Hotel Century Atlet Senayan amat ramai. Ada meja-4 kursi kosong yang baru ditinggal, segera kami, saya dan Nyonya, ambil. Ndak lama kemudian, 2 kursi tersisa depan semeja, terisi. Kami saling senyum sapa. Selamat pagi . . .

Mereka, para tamu, kebanyakan kalau ndak boleh dikatakan semua, peserta yang hadir kemaren pagi sampai sore, Sabtu 13 April 2019, dalam kampanye terakhir pasangan Jokowi Amin. Di Gelora Bung Karno.

Ada banyak yang dari luar kota. Kemaren siang ketemu tetangga kompleks yang antar temanยฒnya datang dari kota Jember Jawa Timur. Ada 3 bis. Samaยฒ kaget, sebab mungkin ndak mengira ternyata samaยฒ berstatus Jokower. Asli . . .

๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚

Makan sambil diam, sesekali bicara. Masih terasa lelah. Kemaren sepanjang hari teriakยฒ. Tenggorokan masih tersisa seraknya.

“Sik, Wuk,” pamit Nyonya sebentar. Akan saya tinggal. Di deretan tamu antre di meja saji, saya lihat Sosok Sepuh yang amat saya akrabi wajahnya. Saya dekati Beliau yang sedang bercakap, sambil antre makanan, dengan seorang perempuan paruh baya.

Saya berdehem pelan, agar beliau menengok.

“Pagi, pak Gun . . . Sehat . . . ?” Saya menyapa. Beliau membalas dengan ramah. Di wajahnya tak tersirat sama sekali tanda tanya. ‘Siapa orang ini ?’ Ndak. Mungkin Beliau memang ingat, atau memang semua orang dirasa sebagai temannya.

Ngobrol satu dua kalimat. Seakan seorang Murid bernostalgia dengan Guru-nya. Senyum tak pernah lupa. Sorot matanya sejuk namun penuh semangat, membuat orang lupa gurat do kantung mata, dahi, leher, kumis dan jenggot tumbuh uban, bahwa Beliau sebenarnya sudah sepuh.

Berbicara pelan runtun sabar. Namun tak berasa teman bercakapnya menunggu lama kalimat berikutnya. Menyambung, enak didengar, dirasa . . .

Saya jadi merasa kembali membuka bukuยฒ ๐˜Š๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜—๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ช๐˜ณ, yang banyak jilid, tapi dalam versi verbal. Bersuara. Persis.

๐˜Š๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜—๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ช๐˜ณ, memang Beliau yang menulis. Kumpulan tulisan dari Majalah Tempo. Jaman dulu.

Beliau, sosok sepuh itu, memang ๐˜Ž๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ (๐˜š๐˜ฐ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜บ๐˜ฐ) ๐˜”๐˜ฐ๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฅ. Lahir di Batang Jawa Tengah, 27 Juli 1941. Dikenal sebagai Sastrawan, Budayawan, wartawan redaktur Majalah Tempo, jaman dulu . . .

โค๏ธโค๏ธโค๏ธ

Saya lampirkan skrinsot tulisan pak Gun, 3 hari kemudian atas ‘momen bersejarah’ tanggal 13 April 2019. Agak panjang memang. Apalagi saya tampilkan pula satu komen yang saya anggap mewakili kita semua. Jokower Asli . . .

โค๏ธโค๏ธโค๏ธ

Kemaren, Minggu 12 November 2023, beberapa orang ‘Budayawan’ berkumpul di Dalem Gus Mus, Mustofa Bisri. Di Rembang. Menurut penggagas pertemuan disebut sebagai ‘Sowan’.

Dalam flyer pertemuan itu disebut sebagai ๐˜”๐˜ข๐˜ซ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ด ๐˜—๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ด๐˜บ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜™๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ. Mengacu pada tempat pertemuan, Rembang. Jawa Tengah.

Setelah itu adakan konperensi pers. Isinya silakan lihat dan dengar sendiri. Pada pokoknya mereka prihatin pada kondisi politik Indonesia akhirยฒ.

Bukan sampaikan kritik, namun mencoba kirim nasihat. Untuk itu ndak ada kata atau kalimat yang keras menyengat. Semua santun . . .

๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚

Yang menarik perhatian saya justru ada beberapa komen, yang juga tersiar langsung berbarengan siaran ‘live’ itu.

‘Kemana saja mereka, para Mbah, selama ini ?’ Maksudnya kok baru sekarang bicara.

Sekedar info, awal tahun 2020, masa jabatan Presiden Jokowi yang Kedua masih anget, Pak Gun sudah sampaikan kritik. Bikin orang ter-kagetยฒ. Sebab pak Gun boleh dibilang dekat dengan Jokowi, selain Beliau Jokower Asli . . .

Ada juga komen, ‘Andai Gibran jadi Wakil Ganjar, apa mereka juga akan omong begini ?’

Ini orang ‘kurang ajar’. Ndak pernah baca catatan sepak terjang para Sepuh itu.

Ada juga yang komen, ‘memang peran atau hasil mereka selama ini apa ?’

Ini juga orang ‘kurang ajar’. Kalau diukur hasil kerja sebagai pernah bikin Bendungan, ngaspal jalan, bikin jalan Tol, bangun Bandara, de el el, tentu saja pak Gun, Gus Mus, Romo Beni, de el el, mesti ndak akan pernah . . .

๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚

Tabek . . .

Sumber : Status Facebook Harun Iskandar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

News Feed