Oleh : Pitoyo Hartono
Kekerasan tidak pernah berhenti terjadi di RI.
Beberapa hari ini ramai ttg kabar seorang pemuda yg menganiaya pemuda lain sampai koma, karena masalah yg nggak jelas.
Tawuran antara pelajar juga nggak pernah reda. Kekerasan yg dilakukan fans satu tim sepak bola pada tim lain juga nggak jarang terjadi.
Kenapa hal semacam ini terus terjadi di abad 21 di negara demokrasi yg katanya religius dan dengan bangganya sudah masuk dalam G20?
Apakah ini cuma satu fenomena yg sporadic ?
Saya ragu ! Ini adalah ketidakmampuan sebagian besar masyarakat kita utk menyelesaikan masalah dengan logika yg benar. Karena alurnya yg carut marut, logika tidak bisa menjadi alat utk menyelesaikan konflik dng cara yg beradab. Ujung dari kebuntuan logika itu adalah kekerasan. Apalagi yg bisa dilakukan kalau jalan dialog sudah buntu sebelum dimulai selain mengambil jalan yg sangat primitif, menggunakan kekerasan fisik utk membungkam orang lain ? Banyak orang tolol yg merasa menang kalau bisa mendominasi orang lain dng menebar ancaman fisik. Ini nggak berhenti terjadi karena masyarakat permisif thd hal spt ini. Banyaknya orang tolol tentu menghasilkan masyarakat yg tolol. Dan kalau didiamkan akan menghasilkan bangsa yg tolol.
Saat ini karena banyaknya orang yg buntu logikanya, kemampuan itu membungkam orang lain dng kekuatan fisik dianggap sesuatu yg keren. Untuk masyarakat modern dan berpendidikan ini seharusnya memalukan. Gimana ceritanya orang memukuli orang yg lebih lemah apalagi keroyokan bisa merasa keren dan nggak malu ? Orang mengambil jalan pintas kekerasan fisik karena dia tidak punya cukup kemampuan otak utk melakukan manuver logika.
Ini karena memang pendidikan gagal utk melatih orang utk berlogika dengan baik, dan menggunakannya utk menyelesaikan masalah sehari hari. Pendidikan cuma jd basa basi utk dpt ijasah, dan tidak diterjemahkan menjadi sikap intelek yg beradab.
Tampaknya agama juga gagal utk menumbuhkan empati pada orang lain. Negara ini selalu berkoar2 tentang religiusnya masyarakat kita dan pentingnya pendidikan agama utk menumbuhkan moral yg baik.
Ini lawak yg sangat nggak lucu.
Sumber : Status Facebook Pitoyo Hartono
Comment