Oleh : Harun Iskandar
Lalu rame2 mau laporkan ke polisi. Supaya diselidik, disidik, diadili, lalu dipenjara . . .
Itu kok seperti Rocky Gerung sedang nabuh gendang, kita orang yang menari . . .
Nurut saya biarkan saja . . .
Andai dia disalahkan dan dipenjara sebab kasus itu, hina Jokowi, dia makin gede kepala. Merasa jadi martir. Kelasnya sama dengan Jokowi, Presiden RI.
Jadi ? Ya biarkan saja. Umbar saja terus. Nanti akan kepleset juga. Bertemu kasus yang membuat terbuka ‘byak’, orang jadi paham, dia orang kelasnya tak lebih dari ‘recehan’. Di penjara sesuai ‘kelas’nya, sesuai ‘maqam’nya.
Ingat ndak dengan MRS. Pentolan FPI.
Hina Jokowi juga ndak kurang2. Gus Dur pun disebut buta hati. Pancasila dikatakan keluar dari pantat Soekarno.
Kita orang umbar terus. Sengaja atau tidak.
Ujung2nya, dia orang divonis penjara 4 tahun ‘cuma’ sebab yang receh. ‘Bohongi’ hasil e Tes Swab Covid . . .
Bukan karena Jokowi sakti, Gus Dur ampuh, Bung Karno malati. Bukan . . .
Kata wong Jowo cuma ‘ngunduh wohing pakarti’. Memetik hasil dari ulah sendiri. Dan itu hukum alam. Pasti.
Sepasti matahari terbit dari timur . . .
Sumber : Status Facebook Harun Iskandar
Comment