by

Ongkos Termahal

Oleh : Bambang N Karim

Ia seorang anak laki-laki yang berbakat dalam seni potong rambut. Bekerja di salon terkenal itu, Ia lalu mendapat training untuk pijat dan perawatan kaki dan kuku. Pelanggannya menjadi bertambah karena Ia mempunyai kemampuan tambahan. Uang tip bertambah. Menjelang lebaran Ia selalu bisa mengirim uang ke rumah.

Tetapi Ia seorang anak laki-laki. Jadi ketika bertemu teman-teman, saudaranya dan ditanya pertanyaan rutin lebaran: sekarang kerja dimana, dan Ia menjawab bahwa Ia bekerja di salon, maka pasti terdengar komentar lanjutan: laki-laki kok bekerja di salon. Ironisnya yang berkomentar itu adalah temannya yang nganggur.

Orang tuanya menjadi ikut malu, apalagi saudara-saudaranya. Seperti kisah seseorang yang bekerja di bank lalu keluar karena dibisiki bahwa bank itu usaha riba, maka anak itu memutuskan keluar dari pekerjaan. Seperti kisah penyanyi yang mendapat penghasilan dari bermusik, kemudian meninggalkan musik karena alasan haram, maka anak itu membuang potensi dan kesempatan yang ada.Ia masih mempunyai beberapa simpanan uang yang Ia punya dan bisa digunakan sebagai alat sintas dalam rangka mencari pekerjaan baru.

Tetapi mencari pekerjaan bukanlah barang yang mudah, apalagi kalau menghendaki pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keinginan.Ia kini lontang-lantung. Ingin rasanya Ia kembali ke salon tempat Ia bekerja dulu, tetapi Ia sungkan dengan Boss karena cara dia keluar dari pekerjaan dulu tidak professional. Di tempat pekerjaan cuci mobil Ia hanya karyawan tidak tetap. Ia juga tidak dianggap serius oleh Boss dan teman-temannya.

Ongkos termahal dalam hidup adalah memberi ruang atas cemooh orang lain.

Sumber : Status Facebook Bambang N Karim

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed