by

“Membela” Emha Ainun Najib

Oleh : Bintang Prabowo

izinkan saya (sedikit) membela pendapat Emha Ainun Nadjib tentang Fir’aun ya..

sejak masih bocah, saya memang ngefans dengan gaya tulisan Emha Ainun Nadjib melalui berbagai tulisannya yang dirangkum dalam buku Secangkir Kopi Jon Pakir.. cara saya menulis dan memandang dunia juga dipengaruhi oleh cara berpikir dan gaya menulis Emha Ainun dan pak Dahlan Iskan.. mengalir halus, dan sesekali diselingi humor untuk mengalihkan perhatian para pihak yang sedang dikritik..

kaget memang ketika Emha di video klip lama tersebut menyebut Jokowi sebagai Fir’aun.. kalau menyebut Qarun (asal muasal frase “harta Karun”) dan Haman sih, saya ndak mau komen.. takut diendorse dan dijembut paksa..

tapi, masalahnya, banyak orang yang lupa bahwa Fir’aun itu bukan cuma satu manusia spesifik yang super jahat bejat serakah.. Fir’aun atau Pharao(h) itu jabatan.. semacam kita salah menyebut bahwa “Raja” Majapahit sebagai raja yang bijaksana.. Raja yang mana dulu..

mungkin yang dimaksud Emha adalah Fir’aun yang memikirkan nasib rakyatnya sampai terbawa mimpi yang perlu ditafsir oleh Yusuf, yang ketika itu dijebloskan ke penjara gara-gara dituduh melecehkan Putri Candrawati, istri pejabat kepolisian Mesir..

Fir’aun yang (sepertinya) bernama Sesostris itu adalah Fir’aun yang (mungkin) baik, karena kemudian mengangkat Yusuf menjadi pejabat setingkat menteri untuk mengeksekusi program kerja 7 tahun surplus dan 7 tahun defisit.. terbukti kemudian bahwa rakyat Mesir selamat dari bencana kelaparan, berkat kerja keras dan kolaborasi Fir’aun Sesostris dan Yusuf yang bukan Mansyur..

Yusuf dalam kisah ini adalah nabi Yusuf (Joseph) putra Ya’kub (Jacob) yang dicelakai 10 kakaknya, dicemplungkan ke sumur, lalu ditemukan pedagang dan dijual sebagai budak di Mesir..

Yusuf yang tampan itu kena fitnah ibuk-ibuk gatel, masuk penjara, tapi kemudian berhasil mentakwil mimpi sang Raja, sehingga dibebaskan, lalu diangkat jadi pejabat di Mesir..

setelah membawa kemakmuran bagi mesir pasca 7 tahun feast 7 tahun famine, Yusuf mengundang adik kandungnya, Bunyamin (Benjamin) dan ayahnya, beserta 10 kakak sialannya untuk tinggal di Mesir, meninggalkan Kana’an, yang kelak diduduki bangsa Filistin.. lha wong tanah kosong..

Ya’kub, sang ayah yang merupakan putra Ishaq (Isaac), diberkati dengan nama “Israel”.. itulah sebabnya, seluruh keturunan Yusuf dan Bunyamin (putra Rahel/ Rachel/ Rahil), dan 10 kakaknya (putra Leah, istri pertama Ya’kub) kelak kemudian hari akan menjadi nenek moyang 12 suku Israel, yang disebut Anak (keturunan) Israel alias Bani Isra’il, yang lalu beranak pinak di tanah Mesir..

belakangan setelah sekian generasi (sekitar 300 tahunan) dan berganti sekian Fir’aun, kebijakan politik di Egypt (al-Qibth/ Koptik) berubah, dan kondisi jadi tidak menguntungkan bangsa Israel yang diperlakukan diskriminatif di Mesir (al-Mishr)..

upaya Musa untuk memimpin Bani Isra’il exodus (keluar) dari Mesir dihalang-halangi Fir’aun.. nah, ini adalah Fir’aun yang “jahat”, dan bernama Ramses, yang sebetulnya kenal betul siapa itu Musa karena mereka dibesarkan bersama oleh Fir’aun “baik” yang bernama Seti sebagai anak.. yang menyelamatkan Musa dari sungai itu adalah istri Fir’aun Seti, ibundanya Ramses..

mungkin yang dimaksud Emha Ainun Nadjib, dalam kesambetan-nya tempo hari, adalah Fir’aun baik yang mempunyai visi besar bagi bangsanya.. yang membangun piramida di belantara rimba, membangun jalan tol antara Kairo-Alexandria, dan yang berani ngajak gelut bangsa lain dengan menghambat ekspor nikel Mesir ke Romawi, setelah sebelumnya berhasil mengambil alih saham mayoritas tambang emas yang dikuasai kerajaan Amerika..

dan lagipula, Sang Kyai Mbeling Emha Ainun sudah minta maaf.. sebaik-baiknya orang adalah yang segera sadar kalau salah, lalu meminta maaf, kemudian tidak mengulanginya lagi..

sudahlah, jangan dibully terus.. bagi yang merasa suci tanpa dosa dan tidak pernah berbuat salah, silakan melemparkan batu untuk merajam beliau.. tapi saya duduk nyimak di sebelah Emha, biar batunya kena saya juga..

Sumber : Status Facebook Bintang Prabowo

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. Kalo tuduhan mbah Nun jelas kearah “Firaun yg jahat” karena ditambah kata2 tambahan yg ditujukan ke Luhut dan Anthony Salim.
    intinya dia benci sama Jokowi, tapi minta maaf nya ga langsung sebut nama Jokowi.
    padahal kalo disebut nama Salim dia lupa atau pura2 lupa yg “kasih” ke Salim grup itu Suharto.
    lucunya lagi dia “takut” sama Suharto

    kalo pikiran sdh “benci” jahat omongan nya,
    padahal ngaku budayawan, kyai dll yg berhubungan dgn agama, tapi ceramah soal kebencian.

News Feed