Oleh: Erizeli Bandaro
Dulu waktu pilgub, salah satu jargon kampanye Anies adalah menawarkan rumah DP O. Tapi program itu ditolak oleh BI. Engga boleh bank memberikan kredit dengan DP 0%. Akhirnya program itu kandas. Kalaupun terlaksana, hanya sekedarnya memenuhi janji kampanye Anies. Itupun tidak bisa bunga 0% walau pembeli rumah adalah konsumen kelas mikro
Nah sekarang. Etho mengajukan proposal kepada BI agar memberikan bunga 0% untuk Kredit mikro. Dia pastikan dalam sebulan selesai. BI dukung. Sekarang dirancang skema baru untuk kredit mikro 0%. Ya karena dapat dukungan politik. Apapun bisa. Lah negara kan creator money bukan user money. Selagi uang untuk rakyat. Ya memang itu gunanya uang. Setidaknya nanti kalau Aneis kampanye pilpres, engga bisa lagi menawarkan janji bunga 0% untuk umkm. Toh pemerintah sudah laksanakan.
Kemudian, Etho manfaatkan merger bank syariah BUMN. Dia gunakan sumber daya dana dari Cash Waqf Linked Sukuk. Sehingga risk management ditanggung dana wakaf, dan biaya administrasi akad ditanggung dana wakaf. Ini akan jadi kekuataan ekonomi syariah yang diback up potensi wakaf diatas Rp. 2000 triliun. Jadi engga bisa lagi anies jual jargon ekonomi syariah. Pemerintah udah lebih dulu laksanakan.
Basis pemilih anies itu sumatera. Etho mulai dapat dukungan dari sumatera. Melalui BUMN, dia kerahkan potensi wisata sumatera. Dia bangun infrastruktur pariwisata di Sumbar. Dia dapat simpati dari rakyat sumbar. Dia juga mulai melirik kelahiran ayahnya di Lampung. Dia mulai dorong pembangunan disana. Maklum Lampung itu basis PDIP tetapi terbelakang pembangunannya dibandingkan daerah lain. Dia juga akan melanjutkan program pembangun terminal agro di Bakauheni, Lampung. Semoga program expansi Smeler KS di lampung bisa dihidupkan lagi.
Saya engga peduli soal agenda politik. Selagi memang ada program untuk rakyat dan membantu pengembangan kewirausahaan rakyat, pasti saya dukung. Dan pasti saya doakan.
(Sumber: Facebook DDB)
Comment