Oleh : Win Wan Nur
Status teman saya Murizal Hamzah pagi ini cukup menggelitik saya, karena sejak kasus akademisi kebal hukum di Universitas Syiah Kuala beberapa waktu yang lalu. Saya merasakan, ada sedikit arogansi dan sok berasa penting dari kalangan “terdidik” ini.
Ada perasaan profesi mereka lebih mulia dan apa yang mereka capai, lebih susah dicapai daripada apa yang bisa dicapai profesi lain.
Kalau bicara soal profesi mana yang lebih berguna, mungkin betul ilmu seorang profesor lebih berguna untuk perkembangan kebutuhan praktis manusia di kehidupan sehari-hari daripada profesi artis yang (katanya) cuma sekedar buat menghibur.
Ya ini sama seperti pisau dapur, parang dan cangkul yang jauh lebih berguna untuk kehidupan sehari-hari daripada kalung emas bertatahkan berlian.
Tapi meski jauh lebih berguna, tentu kita akan ditertawakan orang kalau protes harga kalung emas bertatahkan berlian, lebih mahal daripada harga pisau dapur, parang dan cangkul.
Nggak percaya, coba bawa pisau, parang dan cangkul yang kita pakai sehari-hari ke salah satu toko resmi Bvlgari dan minta tukar sama salah satu perhiasan koleksi mereka, yang terkecil dan termurah aja. Kalo nggak langsung diusir sama Satpam.
Perbandingan honor antara profesor dan artis ini juga begitu. Ilmu profesor itu memang berguna, tapi sosok artis itu adalah urusan keindahan dan prestise, makanya mahal.
Mengatakan, mending jadi artis aja jangan intelektual itu adalah ucapan yang sangat mengecilkan profesi seorang artis. Salah satu profesi tersulit, profesi dengan tingkat persaingan paling brutal dan kejam serta sangat sulit mempertahankannya.
Kalau jadi artis segitu gampangnya, semua orang udah jadi artis aja.
Sepuluh ribu orang berusaha jadi artis seperti Raffi, mengikuti jalan yang diambil Raffi, bekerja keras banting tulang, belum tentu satupun jadi. Karena banyak sekali faktor X nya. Jadi artis itu nggak ada sekolahnya.
Sementara, kalau untuk sekedar jadi profesor, siapapun dengan IQ 120, kuliah yang tekun, serius, fokus dan benar, 90% kemungkinan, ujungnya akan jadi profesor.
Untuk bisa jadi profesor itu nggak sulit-sulit amat, untuk bisa jadi artis seperti Raffi Ahmad itu, naudzubillah sulitnya, butuh banyak faktor X dan terutama sekali keberuntungan…
Jadi, mari biasakan rendah hati dan tidak menilai profesi orang lain tanpa benar-benar memahami…
Sumber : Status Facebook Win Wan Nur
Comment