by

Duri Dalam Daging, Prabowo Serang Menteri Jokowi

Oleh : Palti Hutabarat

Prabowo Subianto yang adalah seorang Menteri Pertahanan dalam kabinet Jokowi, mulai menunjukkan watak aslinya. Jika sebelumnya ramai framing sesat bahwa Prabowo adalah tokoh yang mempersatukan, maka kini kita kembali disadarkan siapa sebenarnya Prabowo. Sosok yang hadir dengan strategi pecah belah dan merusak lawan dengan cara-cara yang keji dan sadis.

Kita bisa melihat bagaimana Prabowo menarik Budiman Sudjatmiko tanpa permisi dengan PDI Perjuangan. Lalu juga bagaimana Gibran dijadikan Cawapresnya tanpa permisi terlebih dahulu dengan PDI Perjuangan. Dan sekarang, malah ingin mengobrak-abrik kabinet Jokowi. Hal ini dilakukan oleh Prabowo saat memberi paparan dalam Rakernas LDII, Selasa (7/11/2023).

“Saya rival yang dikalahkan, begitu saya masuk kabinet, saya lihat, kan saya hadir sidang kabinet, saya lihat kebijakan-kebijakan selalu memikirkan bagaimana rakyat kecil, bagaimana orang miskin. Itu selalu fokus beliau,” ujar Prabowo.

“Ada juga menteri-menteri yang neolib-neolib itu. Gue enggak sebut siapa namanya, enggak boleh dong. Enggak etis karena kan kita harus kompak. Tapi neolib, gimana?” tuturnya.

Menyerang soal neolib yang ada pada pemerintahan Jokowi bukan kali pertama dilakukan oleh Prabowo. Saat menjadi pembicara dalam Seminar Kebangsaan Bersama 1000 Guru, Rektor dan Cendekiawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2023), Prabowo juga sempat mengungkapkan soal sistem ekonomi neoliberal yang menurutnya sekarang diterapkan oleh pemerintahan Jokowi.

Lalu siapakah Menteri yang dimaksud oleh Prabowo?! Semua sepertinya mengarah kepada satu orang kalau Prabowo bicara soal sistem ekonomi neoliberal dan menteri yang neolib. Yup, kemungkinan besar Prabowo sedang menyerang Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Pertanyaannya, mengapa Prabowo menyerang Sri Mulyani?!

Ini yang menurut saya perlu jadi perhatian publik. Menteri ekonomi terbaik dunia, menteri yang menjaga APBN kita terus baik dan tidak bocor dari permaianan kementerian/lembaga lainnya. Lalu tiba-tiba diserang 2 kali oleh Prabowo. Apakah ini ada kaitannya dengan permintaan anggaran yang diinginkan Prabowo untuk Kemenhan tapi tidak dipenuhi oleh Sri Mulyani?!

Dulu memang sempat heboh dengan munculnya isu Prabowo Minta Anggaran Pertahanan Rp 1,7 Kuadriliun selama 25 tahun atau 5 Renstra yang dimulai dari renstra pertama yaitu 2020-2024. Isu itu sendiri sudah dibantah oleh Direktur Jenderal Strategis Kemenhan Rodon Pedrason. Namun, anggaran Kemenhan yang besar juga pernah disindir oleh Sri Mulyani dalam sebuah kesempatan. Apakah Prabowo baperan dengan apa yang disampaikan Sri Mulyani?!

Apapun itu isunya, menurut saya tidak baiklah kalau akhirnya di depan publik malah menjatuhkan sesama menteri di kabinet. Itu menunjukkan bahwa dalam satu tim sudah tidak baik lagi hubungannya. Membuka hal yang tidak disukai dalam kabinet Jokowi ke publik sama saja membuka aib sendiri. Toh, yang mau ikut dalam kabinet Jokowi kan Prabowo juga.

Karakter Prabowo seperti ini menurut saya sangatlah tidak pantas apalagi kalau melihat statusnya sekarang adalah bacapres. Bisa dibayangkan nanati ada menteri yang tidak cocok sama dia, tapi karena tidak bisa dia ganti sesukanya, malah menjelekkan orang tersebut di depan publik. Kepemimpinan yang sangat buruk dan tidak bisa menjaga kesolidan tim.

Saya sendiri, kalau benar ini menyerang Sri Mulyani, dengan tegas mendukung Sri Mulyani. Saya tahu bagaimana sikap garongnya Prabowo dan kubunya. Sri Mulyani kalau bertindak tidak perlu lagi ditanya keprofesionalannya. Tetaplah menjaga keuangan APBN kita Bu Sri Mulyani, jangan pedulikan tudingan Prabowo yang cuma kesal karena permintaannya tidak terpenuhi.

Say No To Prabowo!!

Sumber : Status Twitter Palti Hutabarat

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed