Oleh : Eddy Sinang Trenggono
Apakah Timnas Israel selayaknya boleh main di Indonesia atau kita tolak?
Sebagian teman saya baik di dunia nyata atau teman didunia maya , terbelah dua.
Masing masing tentu punya argumentasi.
Saya juga punya pendapat. Tapi dibawah ini saya hanya menyampaikan beberapa fakta obyektif ;
1/ Pertama kita harus bedakan antara : ISRAEL sebagai sebuah negara yang dikendalikan sebuah Pemerintah, YAHUDI sebagai suatu entitas Etnis, YAHUDI sebagai agama, ZIONISME sebagai suatu paham politik.
Ketiga hal tersebut di masyarakat kita masih tercampur campur.
Israel sebagai suatu negara menganut Demokrasi. Jadi di Israel ada multi partai. Ada partai yang bersifat Ultra Nasional, seperti partai Tehiye dan partai Likud yang dipimpin Benyamin Netanyahu , ada Partai Buruh, Ada partai beraliran Sosialis, ada partai beraliran agama, bahkan ada partai Komunis bernama Maki.
Perbedaan ideologi membuat masing masing Partai mempunyai kebijakan yang berbeda terhadap Palestina.
Partai Likud dan partai partai Ultra Nasionalis lain bersikap keras terhadap Palestina. Mereka cenderung tidak ada kompromi. Bahasa mereka hanya perang. Mereka tentu yang punya ide pengusiran penduduk Palestina dan pencaplokan tanah tanah rakyat Palestina.
Sedangkan Partai Buruh, partai Sosialis dan Partai Komunis Israel mempunyai kebijakan yang lebih lunak. Mereka menyetujui adanya kesetaraan dua negara yang hidup damai di Timur Tengah.
Bagaimana sikap Israel terhadap Palestina tergantung siapa yang berkuasa dan memenangkan Pemilu.
Didalam Israel sendiri terdiri dari 74,2 % beragama Yahudi, 17,9% beragama Islam, Kristen 2% , sisanya agama lain.
Terdapat pula penduduk keturunan Arab Palestina.
2/ Israel telah mengalami 3 peperangan besar dengan negara negara Arab.
Tahun 48, 67, dan 73.
Dalam semua perang, Israel dikeroyok oleh beberapa negara Arab sekitar. Tapi dalam semua perang Israel berhasil memenangkan dan malah menambah wilayah kekuasaanya.
Mengapa bisa terjadi begitu? Saya melihat bukan karena bangsa Yahudi bangsa pilihan, tetapi karena para negara Arab walau punya kekuatan militer besar, mereka tidak kompak. Antar pimpinan negara mereka saling ambisi dan bersaing.
Di samping karena Amerika Serikat juga berada dibelakang Israel.
3/ Peta politik Timur Tengah sejak perang terakhir tahun 1973 sampai saat ini telah berubah drastis.
Dimulai dengan Mesir yang melakukan hubungan diplomatik dengan Israel. Kemudian Yordania, UEA, Bahrain, Maroko, Sudan.
Oleh beberapa kelompok masyarakat kita Turki sering diiassosiasikan dengan negara Islam idola pembela Palestina.
Pada kenyataan Turki tidak pernah berperang dengan Israel. Dan ia punya hubungan diplomatik dan hubungan dagang intens dengan Israel.
Walau secara resmi Arab Saudi belum membuka hubungan diplomatik dengan Israel, suara suara burung mengatakan mereka sudah punya hubungan bisnis yang saling menguntungkan.
Apa alasan banyak negara Arab seolah meninggalkan perjuangan Palestina dan berdamai dengan Israel?
#Pertama mereka semakin realistis, mereka tidak mampu menang jika berperang melawan Israel.
#Kedua, mereka realistis mereka sudah cape, negara mereka hancur karena perang. #Ketiga kepentingan bisnis jelas lebih menggiurkan daripada perang. Israel mempunyaj keunggulan dibidang teknologi, industri, kesehatan dan pertanian yang bisa dimanfaatkan negara negara Arab.
#Keempat beberapa negara Arab Islam Sunni, pada abad 21 malah melihat Iran shiah sebagai musuh yang lebih berbahaya dari Israel. Bahkan jika perlu mereka bekerjasama dengan Israel melawan Iran.
4/ Bagaimana sikap politik Indonesia, yang negara nya terletak lebih jauh dari Palestina dibanding negara negara Arab sekitar?
Indonesia ternyata masih keukeuh konsisten mendukung Palestina. Sampai saat ini belum sudi membuka hubungan diplomatik.
Itu secara formal. Tapi secara informal di balik layar sudah ada hubungan bisnis dan kerjasama militer walau tidak dalam skala besar atau melalui pihak ke tiga.
5/ Ketika terjadi bencana besar Tsunami tahun 2005 di Aceh, Israel termasuk negara yang dalam waktu singkat memberi bantuan keAceh. Besarnya bantuan 90 ton bahan obat obatan, makanan , dll.
Karena tidak punya hubungan diplomatik , terpaksa pesawat bantuan hanya boleh mendarat di Batam. Dalam waktu 2 jam semua bahan bantuan itu diturunkan.
Sebuah LSM Israel juga memberi bantuan pemulihan bencana di Palu dan Donggala.
6/ Persoalan Palestina saat ini semakin kompleks. Didalam pihak Palestina sendiri terdapat berbagai kelompok dengan garis politik yang berbeda beda. Ada garis keras idealis yang menginginkan Israel dilenyapkan sama sekali, ada pihak Moderat yang realistis, ada pula kelompok lainnya .
Kelompok garis keras Hamas berkuasa di Gaza. Kelompok Palestina moderat, berkuasa di Tepi Barat. Antara kedua kelompok ini sering berseteru dalam pandangan politik.
Dari sejak awal sampai saat ini Konflik Palestina melawan Israel, bukan konflik antara agama Yahudi melawan Islam.
Bukan pula konflik etnis Arab melawan etnis Yahudi.
Tetapi konflik “perebutan tanah”. Israel sebagai penggusur ( perampok ) dan rakyat Palestina sebagai korban yang digusur paksa. Di Israel sendiri hanya didukung kelompok yang berpaham Zionist dan Ultra nasionalis.
Di pihak pejuang Palestina terdiri dari berbagai agama, bahkan ada pula kelompok Komunis yang bergabung dlam kelompok Perlawanan Palestina.
Istri Yasser Arafat Kristen. Salah satu tokoh pejuang Palestina yang bergaris keras Geoge Abbas beragama Kristen Ortodoks.
Jika diIndonesia konflik Palestina melawan Israel diassosiasikan seolah konflik agama Islam melawan agama Yahudi itu salah , telah terjadi pembelokan informasi.
Posisi Indonesia.
Bila merujuk pada amanat UUD 45 , seolah Indonesia harus selalu berada dalam posisi mendukung negara yang dijajah dan melawan Kolonialisme. Itu betul. Tapi bagaimana caranya, itu secara teknis tidak dijelaskan oleh UUD 45
Apakah dengan bermusuhan tanpa hubungan diplomatik lebih efektif, daripada tetap mendukung Palestina dengan berdialog langsung melalui jalur diplomatik dengan Israel seperti yang dilakukan China dan Mesir?
Itu silahkan menjadi pertimbangan Kemenlu kita.
Referensi sikap politik Bung Karno yang tegas dan keras terhadap Israel, perlu dipertimbangkan ulang apakah masih relevan dalam perkembangan jaman seperti saat ini yang jauh sudah berubah dari tahun masa perang dingin 50-60 an.
7/Saat ini di Indonesia masalah Palestina menjadi semakin ruwet, karena dimanfaatkan oleh para politisi lokal untuk kepentingan popularitas nya.
Dalam banyak demo demo ( terutama yang menentang Pemerintah) bendera Palestina sering dikibarkan. Palestina ditarik seolah hanya identik dengan agama tertentu.
Itu yang tidak disetujui oleh Dubes Palestina sendiri.
Demikian beberapa fakta obyektif yang ada sekitar Palestina dan Israel serta kaitannya dengan sikap Indonesia.
Semua data diatas ada di internet.
Tulisan diatas silahkan disimak sebelum anda menentukan pilihan, apakah menentang kehadiran Timnas Israel atau menolak. Apa keuntungan dari masing masing pilihan.
Lalu, bagaimana sikap saya? Saya juga masih binun.
Yang jelas saya membenci politik Zionis sekelompok Pemerintah Israel yang mengusir dan mengambil paksa tanah rakyat Palestina. Saya juga membenci cara cara kekerasan serdadu Israel menghadapi rakyat sipil Palestina.
Tapi saya tidak membenci bangsa/ orang Yahudi secara menyeluruh, karena diantara rakyat Israel yang Yahudi, ada juga kelompok cinta damai yang bersimpati kepada Palestina.
Kalau sy membenci orang Yahudi, bagaimana sy bisa kerja? Lha wong Microsoft, Google, intel, Facebook flashdisk, dan banyak aplikasi komputer lain mereka yang menemukan dan membuat ….
Sumber : Facebook Eddy Sinang Trenggono
Comment