Oleh : Fauzan Mukrim
Berpolitik, pilihan politik, dan terjun ke dunia politik semua itu berkaitan dengan pilihan yang diterjemahkan dalam perbuatan. Dan segala perbuatan itu dalam islam diatur dalam fikih islamy, dimana fikih islamy adalah undang-undang yang mengatur manusia(mukalaf) didunia dan punya konsekuensi atau ganjaran diakhirat, mengenai segala perbuatan manusia, tentang yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Karena berpolitik itu perbuatan, maka dia sudah pasti diatur dalam fikih islamy. Makanya bagian politik yang berkaitan dengan perbuatan dan perilaku manusia, mulai cara mendapatkan kekuasaan, turun dari kekuasaan, memilih penguasa, mengatur kebijakan, dll semuanya pasti diatur dalam fikih islamy.
Jika tidak diatur, maka akan ada beberapa dari perbuatan manusia yang tidak diketahui apa konsekuensinya diakhirat, jadi seolah kita mengatakan bahwa tuhan meninggalkan manusia tanpa arah dalam berpolitik, mengenai apa yang harus dilakukan, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Maka dari itu tuhan sudah mengatur itu semua, dan diterjemahkan oleh para ahli dalam fikih islamy
Hanya saja yang jadi catatan, dalam berpolitik, hukum tidak sebatas wajib dan haram, tapi ada juga hal yang mubah, dan itu sangat banyak, jangan sampai yang punya otoritas keilmuwan dalam fikih menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal, sudah jelas orang seperti itu sedang melakukan pengkhianatan ilmiyah
Adapun yang ga punya otoritas, apalagi sampai mengkafirkan yang halal, ini bukan pengkhianatan ilmiyah, tapi mempermainkan agama, dia bukan orang yang berhak berbicara hukum, lalu dia dengan begitu berani berbicara hukum fikih suatu keputusan politik tanpa tau dasar hukum, hanya logika pribadi dia yang kemudian dipoles ayat atau nukilan kitab, semoga kita dijauhi dari orang seperti itu
Jadi yang bermasalah bukan hanya orang yang mengatakan jangan bawa-bawa agama ke politik, tapi orang yang mempermainkan hukum fikih berpolitik tidak pada tempatnya. Yang pertama dia mengingkari hakikat fikih islamy. Yang kedua dia mengakui fikih, tapi dia mempermainkan fikih untuk kepentingan hawa nafsunya, keduanya jelas bermasalah
Sumber : Status Facebook Fauzan Mukrim
Comment