Oleh : Abdulloh Faizin
Satu menit setelah menge shar-e kegiatan Halaqah besar ini, saya masih bingung mengurai dan memilih diksi apa yang akan saya susun, sebagai gambaran ekspektasi kemegahan warisan budaya dan peradaban wali Songo. Sekali lagi ini hanya percikan tulisan yang tak banyak guna
Alhamdulilah satu menit kemudian memori kecil yang terpendam dari ingatanku muncul bertubi tubi, dari pengetahuan yang tersedak dan terserak, mulai bermunculan tentang apa dan bagaimana sejarah serta hakekat eksistensi wali Songo di bumi Indonesia khususnya tanah Jawa ini.
Tidak begitu sulit sebenarnya, mengendus catat sejarah dari para filolog untuk merekonstruksi kembali manuskrip yang telah sedikit termakan rayap lapuk oleh waktu dan rapuh terkusam oleh masa. Mulai dari bingkai geneologis dan historis yang penuh dengan kehebatan misteri yang belum dikenali luas selama ini.
Salah satu kearifan lokal dihasilkan adalah sejumlah karya besar para Ulama khususnya walisongo yakni paduan nilai Agama dan budaya dalam perkawinan yang indah, para wali Songo dengan dakwah cantiknya memasukkan nilai nilai islam ke dalam budaya lokal tanpa benturan.
Lalu muncullah istilah-istilah yang berbau Islam Nusantara, atu lebih dikenal Islam Nusantara yang sempat di tolak dan dimentahkan oleh oknum fam Arab yang merasa tergeser dari kalam oknum habib dan sekawan NUGL dan antek anteknya. Perlawanan dan gugatan mereka kasar dan tumbang ditengah perjalanan.
Mengapa mereka tumbang karena di hadang oleh para Ulama Ulama handal yang telah mengurai definisi Islam Nusantara dengan apik dan sempurna, yang saat itu viral tim perumus adalah Yai Afifuddin Muhajir, pakar Ushul fiqih dan mantan ketum PBNU Prof DR said akil Siradj yang dengan kepiawaianya mendefinisikan Islam Nusantara hingga meluas ke santero dunia.
Intinya ajaran dan peradaban wali Songo harus dipertahankan tidak boleh dibelokkan oleh siapa saja dan kapan saja, sebagai khazanah dan pegangan keilmuan konsep dan nasab pengetahuan kita, kita harus terus mempertahankan warisan peradaban dan budaya yang dikembangkan wali Songo sebagai permata bumi Pertiwi Indonesia.
Sumber : Status Facebook Abdulloh Faizin
Comment