by

Kritis dengan Cerdas

Oleh : Agung Wibawanto

Hanya mau mengingatkan sedikit ya gaes. Banyak orang sekarang ini yang kurang memahami beberapa istilah sehingga setiap komentarnya terlihat acakadut. Ada tiga kata yang sering disamakan padahal sangat berbeda, yakni: negara, bangsa dan masyarakat.

Negara = state = institusi (pemerintah/ekekutif/presiden); Bangsa = nation = lebih kewilayahan (etinitas); Masyarakat = society = komunitas. Sebagian masyarakat yang berulah, negara yang disalahkan dan bangsa terkena aib nya? Come on…

Jadi rancu kan? Main tabrak saja. Makanya sering muncul istilah “salawi” atau, semua salah Jokowi. Ya karena dia kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Apapun yang terjadi di negeri ini kemudian bisa berujung kepada Jokowi sebagai presiden.

Atau, ya ujung-ujungnya banyak masalah yang tidak bisa ditangani pihak yang harusnya berkompeten, akhirnya diserahkan pada presiden. Seperti kasus penolakan timnas Israel U20. Yang menolak kan bukan negara dan bukan PSSI? Tapi yang ramai di salahkan adalah negara, lho?

Negara dan bangsa ini kemudian dihujat habis-habisan, padahal negara anteng saja. Padahal itu semua adalah respon sebagian masyarakat. Kenapa negara dan bangsamu sendiri yang kamu maki-maki? Kita hidup dimana? Luar planet?

Tanpa disadari, ketika kita memaki bangsa ini berarti itu artinya menuding diri kita sendiri. Kecuali kita bukan bangsa Indonesia. Ketika kita menuding negara berarti menyalahkan pemimpin kita sendiri (terutama presiden).

Ibarat kita berlayar ke suatu tujuan, negara itu adalah kapal beserta awak kru-nya (terutama nahkoda), bangsa itu merupakan geopolitik juga latar budayanya, sedang masyarakat itu adalah penumpangnya. Tapi tentu tidak sesimpel itu. Hendaknya kita bisa tahu masalahnya dimana dan rekomendasi tudingan kita kemana.

Itu berpikir nalar bukan baperan. Paling sering juga, ada kasus seorang warga negara atau juga beberapa orang, lalu kita malah membully bangsa dan negaranya. Atau sebaliknya, kita tidak setuju dengan sistem dan kebijakan sebuah negara, tapi kita juga menyalahkan warga negaranya yang gak tau apa-apa.

Kritis itu harusnya cerdas lho, klo gak cerdas namanya bukan kritis. Salam.

Sumber : Status Facebook Agung Wibawanto

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed