Oleh : Sobar Harahap
Wah wah wah. Jika kemarin yang menghantam Ganjar Pranowo masih sekelas Ketua Bappilu PDIP, yaitu Bambang Pacul. Sekarang serangan kepada Ganjar sudah langsung datang dari Sekjen PDIP, Hasto Kristianto. Hasto akan memanggil Ganjar karena telah mengucapkan kata “siap” ketika ditanya soal calon presiden. Lhaiya, cuma bilang “siap” saja harus menerima serangan sekeras itu. Padahal kalau sudah Sekjen yang melakukan serangan, secara otomatis itu atas perintah sang Ketua Umum PDIP yaitu Megawati.
Kalau kita simak, di mana coba kesalahan Ganjar? Ucapannya pun normatif. Tidak satu pun yang melanggar dan mengambil wewenang Megawati. Jangankan Ganjar, anak-anak TK dan SD pun jika ditanya cita-cita pasti ada yang nyebut ingin jadi presiden. Lha masak seorang Ganjar ditanya kesiapannya jadi calon presiden, harus jawab “gak siap”. Kan lucu dan wagu banget.
Kasihan banget nasib Ganjar. Ketika salah satu capres 2024 terkuat yakni Anies Baswedan sudah dideklarasikan sebagai Partai Nasdem dan bakal disusul oleh Partai Demokrat dan PKS, kaki Ganjar justru dicencang semakin kuat oleh partainya. Sekarang kita pikir, siapa coba yang jadi lawan yang sepadan buat Anies Baswedan? Puan? Kalau dia yang ditarungkan, yaaah Anies bakal tidur terus tanpa kerja keras waktu capres. Termasuk sekelas Prabowo Subijanto, bakal dengan mudah dikalahkan Anies.
Artinya, dengan sikap Megawati yang semakin kencang mencencang kaki Ganjar, yang rugi bukan cuma partainya. Tapi seluruh masyarakat yang selama ini berjuang melawan politik identitas. Kita tentu masih ingat, bagaimana strategi yang dipakai Anies untuk memenangkan Pilgub DKI Jakarta pada tahun 2017 silam. Bahkan, setelah Anies dideklarasikan Partai Nasdem sebagai calon presiden, tokoh pertama yang dia kunjungi adalah Rizieq Shihab. Padahal kita semua tahu, politik identitas di negeri ini semakin jelas dan keras di tangannya.
Banyak tokoh negeri ini yang masih gak habis pikir dengan sikap Megawati yang ngotot ingin menjagokan Puan dalam pilpres 2024. Kalau lawannya bukan Anies Baswedan sih boleh-boleh saja. AHY atau putranya Surya Paloh misalnya. Levelnya seimbang. Mau pakai kalkulasi politik secanggih apapun, mau pakai dukun seampuh apapun, kalau Puan harus ditarungkan dengan Anies ya bakal kelonjotan. Gak mampu. Kecuali kalau Megawati punya strategi lain, yaitu menggandengkan Anies Baswedan dengan Puan! Tamatlah kita semua.
Kalau memang itu strategi yang disiapkan Megawati, ya sudah, jangan ragu-ragu pecat saja Ganjar. Keluarkan Ganjar dari PDIP agar partai lain yang mengusungnya. Tapi, kalau benar Megawati mau menggandengkan Anies dengan Puan, saya haqqul yakin, PDIP justru akan semakin menggantung nasib Ganjar. Megawati tentu paham karakter kader satunya itu yang tidak pandai untuk berkhianat. Memanfaatkan karakter itu, sebisa mungkin PDIP menahan diri agar tidak memecat Ganjar. Termasuk pada pemanggilan dan pemberian peringatan keras ini. Begitu.
Sumber : Status Facebook Sobar Harahap
Comment