Oleh : Muhanto Hatta
1. Hasil survei litbang kompas perlihatkan kenaikan elektabilitas Nasdem dari 4.3% menjadi 7.3% (+3%), sementara PD alami penurunan dari 14% jadi 8.7% (-5.3%) dan PKS dari 6.3% jadi 4.8% (-1.5%). Secara keseluruhan partai pengusung AB alami defisit 3.8%. Hal ini justru terjadi ketika safari (kampanye) politik AB dilakukan secara intens dan dukungan resmi didapatkan.
2. Proporsi responden pemilih AB di Nasdem melonjak dari 4.6% jadi 22.6% (+18%), di PD turun dari 18.9% jadi 11.3% (-7.6%), dan di PKS turun dari 19.9% menjadi 17.6% (-2.3%). Angka-angka ini indikasikan dua hal: a) Nasdem lebih mampu mengkonsolidasi pendukung AB, b) perlu dicatat Nasdem adalah pengusung AB yg sekaligus partai koalisi pemerintah sehingga patut diduga sebagian pendukung AB adalah oposisi yg setuju atau mendukung program pemerintah.
3. Secara keseluruhan hasil survei mengindikasikan: a) basis dukungan AB dan partai pengusungnya tidak berkembang, justru alami erosi, b) terjadi kanibalisme antara pendukung Nasdem-PD-PKS, c) basis elektabilitas PD adalah swing voter, dalam derajat yg lebih rendah juga PKS.
4. Dalam survei2 sebelumnya terdapat kesenjangan elektabilitas PD dan AHY yg cukup lebar. Dapat diduga: a) core voters PD adalah mereka yg dukung AHY, b) selisih antara elektabilitas PD dan AHY adalah swing voter, c) “diturunkannya” target AHY dari capres jadi cawapres juga terindikasi berdampak negatif pada elektabilitas partai.
5. Dukungan pada AB oleh partai pengusung juga terindikasi turut berkontribusi pada kenaikan elektabilitas PDIP serta GP dan PS. PDIP jadi satu2nya partai dengan elektabilitas diatas 20%. Elektabilitas GP dan PS juga semakin tinggi sehingga dalam simulasi dua kandidat keduanya terindikasi mengalahkan AB dengan selisih cukup besar.
6. Terdapat skenario untuk penggalangan masa di semester kedua dengan tiga isu utama: a) kenaikan harga sembako, b) korupsi yg meluas di birokrasi, c) pelanggaran konstitusi dengan penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan. Pengondisian dan pengorganisasian sedang dilakukan. Cyber army oposisi diarahkan untuk meramaikan berbagai isu sosial aktual untuk alihkan perhatian dari skenario utama.
Sumber : Status Facebook Muhanto Hatta
Comment