by

Kisah Putusnya Urat Malu

Oleh : Harun Iskandar

Sepuluh tahun π˜—π˜³π˜ͺ𝘒 π˜’π˜Άπ˜³π˜Άπ˜΄ ini diejek dibully oleh ‘Gedibal-gedibal’ pria yang ‘satu’ lagi. Yakni, Bos para Gedibal.

PKI . . .

Antek Cino . . .

Pinokio . . .

Bapaknya Cebong . . .

Plonga-plonga . . .

Raja Hutang . . .

Raja Bohong . . .

Dan lain-lain . . .

Bahkan saat Ibunda-nya mangkat, oleh para Gedibal itu dijadikan sasaran cercaan. Wong orang sudah wafat, sudah sepuh, dan ndak ngerti apa-apa, ndak ikut2. Kok tega . . .

Si Bos para Gedibal diam saja. Menikmati. Atau justru diperintahnya ? Maklum π˜—π˜³π˜ͺ𝘒 π˜’π˜Άπ˜³π˜Άπ˜΄ ini, dulu musuh politik-nya. Saingan untuk duduki kursi Orang Nomer Satu di Republik ini. Dua kali . . .

Sepuluh tahun, lho !

Khatam sudah si π˜—π˜³π˜ͺ𝘒 π˜’π˜Άπ˜³π˜Άπ˜΄ ini . . .

Ketika kalah pilihan pun, Gedibal2 tadi dema demo bakar2an. Sampai ada 8 orang muda yang mati. Masuk rumah sakit 700 orang lebih . . .

Eeeh . . .

Lha kok sekarang, si Bos para Gedibal ‘pasang iklan’, seolah jadi ‘bayangan kembar’ si π˜—π˜³π˜ͺ𝘒 π˜’π˜Άπ˜³π˜Άπ˜΄. Kemana pun dia pergi mau-nya ngikut.

Lha kok sekarang, si Bos para Gedibal jadi suka puja-puji si π˜—π˜³π˜ͺ𝘒 π˜’π˜Άπ˜³π˜Άπ˜΄ ini . . .

Gaya dan sikapnya seakan dirinya Santri yang nggandholi Sarung pak Kiai. Klaim, saya ini ‘pewaris’nya. Tegak Lurus. Apa yang dikerjakan oleh si π˜—π˜³π˜ͺ𝘒 π˜’π˜Άπ˜³π˜Άπ˜΄, akan diteruskannya. Si π˜—π˜³π˜ͺ𝘒 π˜’π˜Άπ˜³π˜Άπ˜΄ akan jadi patronnya . . .

Jadi, si Bos para Gedibal ini, nantinya akan ikutan jadi,

Plonga-plongo . . . ?

Raja Hutang . . . ?

Raja Bohong . . . ?

Ada juga yang percaya si Bos Gedibal ini sudah sadar. Insaf. Maksudnya ndak mau digandholi lagi oleh para Gedibal sekondan-nya.

Maklum, para Gedibal sedang pada diam . . .

Ini bukan menyerah. Bukan pula sadar hati sadar diri. Tapi memang diperintah tiarap. Untuk ber-siap2. Ini ‘strategi baru’ juga. Namun ujungnya sama. Menang minta bagian, kalah demo bakar2an . . .

Inilah Cerita Pendek, tentang seseorang yang sudah putus urat malunya. Demen menjilat ludah sendiri.

Ndak punya malunya sudah parah. ‘Soro Pol !’ kata Arek Suroboyo . . .

Coba kalau dia, si Bos para Gedibhal, Arek Suroboyo, oleh konco2nya mesti sudah disuruh bunuh diri itu.

Ngisin-ngisini soalnya. Bikin malu . . .

Wwk wk wk wk . . .

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed