Oleh : Agung Wibawanto
He Is Talk Too Much
“Sebaik-baiknya ide, gagasan dan ucapan, akan lebih baik lagi jika dilakukan. Bagaimana jika ucapannya baik tapi perilakunya buruk?” (AW)
—————————————–
Wanabbas seperti tiada hari tanpa memuji HRS, namun selalu nyinyir kepada presidennya sendiri. Sudah sama pahamlah kita masyarakat bagaimana sepak terjang WAN yang satu ini.
Saat kemarin baru saja HRS dinyatakan bebas bersyarat, Wanabbas sudah komen harus disambut dengan kegembiraan. Dia gembira dengan orang-orang tahanan.
Lanjutnya, tidak sampai di situ, Wanabbas kembali komentar positif soal revolusi akhlak yang diomongkan HRS. Tidak seperti saat presiden menyampaikan revolusi mental di awal 2015.
Menurut Wanabbas, gagasan HRS tentang revolusi akhlak mestinya tak perlu ditakuti. Bahkan gagasan tersebut harus didukung semua pihak. Tentu saja semua perkataan baik harus didukung.
Tapi Wanabbas lupa bahwa ucapan dan ide tidak sekadar wacana, melainkan harus dilakukan. Nah, bagaimana perilaku HRS terkait dengan akhlaknya? Sudah berevolusi akhlak kah dia?
Perilaku HRS itu lekat dengan bicara teriak-teriak, ucapan kotor, menyakiti orang lain, menebar kebencian, menentang pemerintah, dsb. Terbaru, HRS mengatakan bangsa ini sedang darurat kebohongan.
Mari kita lihat kembali kasusnya HRS, mengapa dia dinyatakan bersalah dan ditahan? Hakim memvonis HRS melakukan kebohongan publik terkait hasil vaksin. Siapa yang berbohong?
Menjadi pemimpin terlebih teladan bagi pengikutnya, tidak hanya perlu retorika. Jauh lebih penting adalah bagaimana sikap perilakunya. Tidak usah banyak omong, tunjukkan saja maka orang yakin mengikuti.
Wan, wan… Promosi mu sudah basi soal HRS. Tapi kalau ente mau menjadi loyalitasnya ya silahkan saja. Mengapa kami harus takut? Justru masyarakat akan semakin mengawasi gerak-gerikmu.
Rahayu.
Sumber : Status Facebook Agung Wibawanto
Comment