by

Teori Konspirasi Oposan VS Jokowi

Oleh : Agung Wibawanto

Cacian RG diyakini sebagai bagian dari strategi politik lawan. Dia hanya pion kecil yang menjadi grand disain para bohir komprador. Bagi saya itu spekulasi liar dalam teori konspirasi.

Katakan jika memang benar, maka sudah dari 2014 kaum oposan melakukan degradasi kepemimpinan nasional dengan menggunakan segala cara. Setiap ada peristiwa disebut “itu bagian strategi lawan” cebong jangan terpancing.

Sebut saja banyak nama-nama tenar yang baik sebagai tokoh utama maupun dianggap hanya kroco/martir pernah muncul. Ada Rizieq Shihab, Amien Rais, Jumhur Hidayat, Munarman, Ratna Sarumpaet dll.

Faktanya, tidak ada satupun strategi mereka yang dianggap berhasil (kecuali pilkada DKI 2017 itupun bukan soal Jokowi). Gagal total semua. Deklarator KAMI ditangkap katanya ‘pancingan’.

Rizieq ditangkap katanya bakal ricuh. FPI HTI dibubarkan dan Munarman diadili katanya akan bergejolak. Mbah Amien bicara people power dan ‘bebek lumpuh’, ternyata hanya dongeng sebelum tidur.

Lantas jika RG ditangkap memang kenapa? Bakal membangkitkan begundal politik dan menghancurkan NKRI? Berapa jumlah mereka? Silahkan beradu kekuatan massa pendukung NKRI.

Kunci Jokowi selama ini kokoh di tampuk kekuasaan karena Jokowi mampu menjadi komandan tertinggi dari TNI-Polri hingga tetap solid dan loyal pada pemerintah. Indikasi hancurnya negara di seluruh dunia selalu ditandai dengan pecahnya militer negara tersebut.

Teori konspirasi memang diyakini ada dalam ilmu politik kontemporer. Ini seperti adu siasat dan strategi dalam sebuah ‘game’ saja. Di dunia bisnis bisa begitu, di sepak bola juga demikian, apalagi catur.

Silahkan saja para grand master oposan beradu pikir beradu strategi dengan Jokowi. Kunci lainnya, Jokowi tidak pernah membalas apalagi sekadar terpancing emosi. Dia biarkan rakyat yang menilai.

Jika memang rakyat tidak suka, maka biarkan rakyat yang bertindak sesuai kapasitasnya. Jika rakyat tidak mampu terkait kewenangan, maka aparat akan maju, dengan alasan membuat kegaduhan.

Jadi, bumper Jokowi adalah rakyat pendukungnya. Relawan yang terdepan menghadapi serangan kecil maupun besar yang dilakukan lawan. Setelahnya baru aparat bertindak mengatasi.

Jangan pernah mengatakan aparat dan atau Jokowi takut. Dulu juga disebut demikian nyatanya Rizieq bisa diciduk, FPI HTI bisa dibubarkan. Mau takut sama RG? Receh sekali. Jokowi bertindak jika benar obyek sudah terjebak berbuat perkara hukum.

Jika baru sebatas omongan biar dihadapi rakyat pendukungnya dulu. Jika perlu tidak usah diladeni cukup perang di medsos. Tulisan ini hanya ingin menjawab tudingan atau lontaran adanya ‘jebakan betmen’.

Mungkin saja benar, dan pastinya demikian dalam politik. Namun jangan lupa, Jokowi juga suka dan sering berhasil menjebak lawannya masuk dalam lobang yang digali mereka sendiri.

Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran dan tidak ada keraguan stand with Jokowi. Gibran bilang, “Biasa saja, santai wae…” Begitu menghadapi strategi lawan yang konon mengerikan. 😂

Sumber : Status Facebook Agung Wibawanto

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed