by

China Menjajah Indonesia?

Oleh : Mursalim Nln

Presiden Jokowi memutuskan menghentikan ekspor bijih nikel tetapi Beliau ingin bijih nikel diolah dulu di Indonesia sebelum diekspor agar ada nilai tambah bagi Indonesia dan untuk pengolahan bijih nikel itu diperlukan teknologi smelter. Smelter adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, perak dan logam-logam lain hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir melalui pemurnian atau pembersihan mineral logam dari zat-zat pengotor.

Karena Indonesia tidak memiliki dana dan teknologi yang memadai untuk pengadaan smelter lalu Presiden Jokowi menawarkan pada pihak asing untuk investasi penambangan nikel dan teknologi smelter di Indonesia, salah satunya untuk tambang nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Negara-negara Barat (Amerika dan Eropa) tidak ada yang bersedia untuk investasi penambangan nikel dan teknologi smelter di Morowali Utara lalu pihak negara Chinalah yang bersedia menyambut penawaran investasi di Indonesia tersebut melalui perusahaan PT. GNI (Gunbuster Nickel Industri) milik pengusaha tambang asal China yaitu Tony Zhou Yuan. Pihak negara-negara Barat yang menolak investasi di Morowali Utara malah melakukan gugatan terhadap Indonesia melalui badan perdagangan dunia WTO yang dibalas oleh Presiden Jokowi dengan pernyataan: “Barang-barang kita, nikel-nikel kita, mau kita ekspor mau ndak kan suka-suka kita!”

Dalam film dokumenter “American Factory” yang diproduseri oleh mantan Presiden Barack Obama, disebutkan bahwa ketika perusahaan-perusahaan Amerika Serikat bangkrut lalu diakuisi oleh perusahaan-perusahaan China, dimana perusahaan-perusahaan China tersebut membawa dana investasi sekaligus membawa budaya kerjanya ke Amerika Serikat yaitu budaya kerja keras. Budaya kerja keras China ini tidak cocok untuk tenaga kerja lokal Amerika Serikat yang lebih santai tetapi banyak tuntutannya. Saking tipikel kerja kerasnya tenaga kerja China hingga pekerjaan tiga orang Amerika Serikat itu bisa diselesaikan oleh hanya satu orang tenaga kerja China, artinya produktivitas tenaga kerja China jauh lebih tinggi daripada produktivitas tenaga kerja lokal Amerika Serikat sehingga perusahaan-perusahaan China lebih suka membawa tenaga kerja China daripada tenaga kerja lokal Amerika Serikat dan inilah yang memicu bentrokan tenaga kerja China dan tenaga kerja Amerika Serikat yaitu terkait kecemburuan pihak lokal Amerika Serikat terhadap tenaga kerja China.

Kasus bentrok di Tambang Nikel PT. GNI Morowali Utara itu sebenarnya mirip-mirip dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat yang digambarkan dalam film dokumenter “American Factory” yaitu benturan budaya kerja antara para pekerja China yang produktivitasnya tinggi dengan budaya kerja penduduk lokal yang produktivitas kerjanya rendah dan banyak tuntutan. Bentrokan pekerja tambang Nikel PT. GNI itu dipicu oleh demo mogok kerja beberapa pekerja lokal terkait masalah industrial yang sebenarnya sedang dirundingkan, tetapi lalu mereka memaksa tenaga kerja China untuk ikut bergabung mogok kerja, tetapi para tenaga kerja China yang memiliki budaya kerja keras yaitu kerja, kerja dan kerja menolak ajakan mogok kerja tersebut dan dari situlah terjadinya bentrokan antara para tenaga kerja lokal dan tenaga kerja China yang menewaskan dua tenaga kerja lokal dan satu orang tenaga kerja China. Berdasarkan keterangan kepolisian, saat ini polisi telah menangkap 71 orang terkait peristiwa bentrok pekerja tambang nikel PT. GNI dan telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka.

Jadi adalah tidak benar hoax-hoax yang beredar bahwa “China Menjajah Indonesia”, China akan mencinakan Indonesia” dan lain-lain. Narasi narasi sesat seperti ini sengaja diciptakan oleh para pembenci Pemerintahan Presiden Jokowi dan sangat mungkin para pihak asing yang kecewa dengan kebijakan Presiden Jokowi terkait ekspor bijih nikel ikut bermain, termasuk ikut bermain saat terjadinya bentrok di tambang nikel Morowali Utara – Sulawesi Tengah.

Sumber : Status Facebook Mursalim Nln

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed