by

Perang Ekonomi

Oleh : Muhammad Ilham Fadli

Beberapa tahun belakangan, China/Tiongkok begitu massif menanamkan pengaruhnya di berbagai kawasan. Bahkan di hampir seluruh penjuru bumi nan bulat ini. Dalam konteks politik ekonomi, poros yang terbangun sekarang ini (hanya) dua : Amerika Serikat cs. vis a vis China. Rusia mulai tak masuk hitungan.

Ekonomi global praktis sekarang diutak atik oleh dua negara ini. Mereka “berperang”, sebagaimana yang diperumpamakan oleh Presiden Jokowi dengan “Game of Thrones” dalam pidato pembukaan Annual Meeting Plenary IMF dan World Bank di Nusa Dua Bali, beberapa tahun yang lalu.

Terlepas dari implikasi negatif perang dagang dua negara tersebut, faktanya negara China sedang melejit. Negara-negara di Timur Tengah bahkan banyak melakukan kerjasama antar negara. Investor China menanamkan investasi dalam skala besar di kawasan ini, dan sebaliknya.

Silahkan saja di baca laporan ekonomi di berbagai media massa mainstream dalam negeri maupun luar negeri, berkaitan dengan ini. Bahkan seorang Presiden Erdogan yang dicitradirikan sebagai “figur mandiri” pada awalnya, justru begitu fleksibel dalam menempatkan “siapa kawan terbaiknya ?”. Awalnya Amerika Serikat, berpindah arah ke Rusia, kini tergantung kepada politik ekonomi China.

Salahkah ? …. tidak. Sama sekali tidak. Bak kata Deng Xiao Ping, “jangan perdebatkan warna kucing, bila pandai menangkap tikus …. pakai, pelihara !”. China sedang melejit. Tentunya sangat logis untuk bekerjasama dengan negara tersebut.

Saya yakin, nanti, akan banyak film produksi Hollywood yang berkisah tentang keunggulan politik Amerika Serikat.

“Unggul dari negara mana ?”

Dari negara China/Tiongkok. Negara Tirai Bzmbu.

Sama halnya, beberapa tahun yang lalu, banyak film Hollywood yang mengisahkan keunggulan Amerika Serikat dari Uni Sovyet. Segala yang “berhubungan” dengan negara berjuluk beruang merah ini, akan dianggap sebagai kelompok tak berperikemanusiaan.

Haluan politik sedang berputar. Dari Beruang Merah ke Tirai Bambu. Lawan tanding telah berubah.

Sumber : Status Facebook Muhammad Ilham Fadli

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed