by

Ziarah Arbain Di Iran

Oleh : Ismail Amin Passanai

Tahun 2015 bersama istri dan kedua anak, Miftah (5 th) dan Muhammad (3th) ikut melibatkan diri dengan lebih 100 WNI lainnya dalam longmarch terbesar di dunia… Longmarch Arbain dengan semua hal-hal spektakuler di dalamnya harusnya sudah banyak menyabet rekor dunia dan tercatat dalam Guinnes World Records… tapi demi tidak diketahui dunia dan mensenyapkannya, media-media mainstream dunia sengaja kompak enggan meliputnya…

tapi, rakyat Irak benar-benar tidak peduli dengan peliputan… longmarch Arbain tiap tahun gaungnya makin besar dan makin tidak terbendung… untuk tahun ini pertamakalinya Kurdistan yang notabenenya Sunni membuka perbatasan di Basmakh dan Haji Imran untuk dilewati peziarah Iran memasuki Irak… dan tidak hanya itu, juga membuka maukib (posko pelayanan) dilintasan perbatasan tersebut untuk memberikan pelayanan pada peziarah… bahkan perbatasan Arar yang merupakan perbatasan Irak-Saudi yang ditutup selama 30 tahun kembali beroperasi dan membuka jalan masuknya peziarah Syiah asal Saudi memasuki Irak… ditaksir dengan semakin banyaknya titik masuk ke Irak jumlah peziarah Arbain total tahun ini sebanyak 40 juta orang, baik lokal Irak maupun peziarah mancanegara…

pada momen yang seharusnya pemerintah dan warga Irak mengambil untung dari banyaknya peziarah, yang mereka lakukan justru sebaliknya.. mereka mendirikan fasilitas-fasilitas penginapan darurat, menyediakan fasilitas air bersih, memberikan pelayanan kesehatan sampai konsumsi 3 kali sehari semalam yang kesemuanya disediakan dan disajikan secara gratis… bahkan kebesaran jiwa mereka yang sulit dicarikan tandingannya adalah warga Irak telah menahan diri untuk tidak bentrok oleh kisruh politik demi menyukseskan pagelaran Arbain ini.. padahal sudah sempat belasan warga Irak terbunuh dalam aksi anti pemerintah di awal bulan ini..

Melihat dengan mata kepala sendiri dan terlibat di dalam Longmarch Arbain ini, firman Allah Swt ini jadi seakan menggambarkan situasi ini:

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (Qs. al Hajj: 27)

Sekarang tidak ada lagi yang berhaji dengan berjalan kaki dengan menempuh jarak ratusan bahkan ribuan kilometer… atau berhaji dengan hanya menunggangi unta kurus yang menunjukkan bahwa berhajipun bisa dengan modal dan perbekalan seadanya… tapi dimasa modern ini, untuk ke Karbala pada momen Arbain, jutaan orang berjalan kaki dari segenap penjuru yang jauh…

Benar kata Murtadha Muthahari, “Kesyahidan Imam Husain as telah menjaga nyala api agama ini….”

Sumber : Status Facebook Ismail Amin Passanai

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed