by

Label Bodoh

Oleh : Pitoyo Hartono

melabeli orang lain “bodoh” itu tidak masalah, tapi terangkanlah.

Kemarin saya menulis bahwa: moral dan etika tidak harus bersumber dari iman”,

Banyak orang yg rupanya merasa tersinggung dan melabeli saya “bodoh” atau “menista iman”

Tentu ini nggak masalah, saya bebas beropini, tentu saja orang lain juga bebas mempunyai opini pada saya.

Dan label “bodoh” dari orang lain, tidak mengubah hidup saya satu micronpun, jadi nggak masalah.

Hanya, saya tidak bisa mengerti di mana letak keberatan mereka, karena mereka tidak menerangkannya.

Saya mengatakan “moral dan etika tidak harus bersumber dari iman”, saya tidak mengatakan bahwa “iman tidak bisa menjadi sumber moral dan etika”. Jadi apa tepatnya keberatan mereka? Karena mereka tidak setuju dengan proposisi ini, mereka setuju dengan negasinya, yg berbunyi:

semua sumber etika dan moral adalah iman,

yg equivalent dng

Tanpa iman tidak muncul moral dan etika

(proses logika yg mendasari kesimpulan ini, saya sertakan di bawah).

Apa namanya ini kalau bukan arogansi? Hanya karena seseorang mendasarkan moral dan etikanya pada imannya, orang lain nggak boleh utk menggunakan sumber lain utk moral dan etikanya?

Atau mungkin pikiran orang2 ini lebih sempit lagi: hanya imannya yg bisa menjadi sumber moral dan etika.

Menunjukkan arogansi tanpa bisa menerangkan isi arogansinya itu goblok.

Dalam melabeli orang lain bodoh, setidaknya kita butuh menunjukkan bahwa kita nggak goblog2 banget.

Sumber : Status Facebook Pitoyo Hartono

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed