by

Ketika Hati Tak Terganti

 

Kondisi 2019, pada 4 wilayah itu dan ditambah Jabar ada perubahan mendasar. Dimana pada 2014 Gubernur Jatim mendukung Demokrat, dan Jabar adalah PKS. Pada 2019, semua Gubernur 5 wilayah yg menkontribusi 52,3% suara nasional adalah satu koalisi artinya pro Jokowi.

Bentangan lainnya yg kasat dianalisa dgn menjadikan 3 katagori jumlah pemilih.

1. Jumlah DPT diatas 3 jt ada 17 wil, 11 wil basis Jokowi, 6 wil PS.

2.Jumlah DPT 2-2,9 jt ada 11 wil, 9 wil basis Jokowi, 2 wil PS.

3. Jumlah DPT sd 2 jt. Ada 6 wil. 4 wil basis Jokowi dan 2 wil PS.

Total 34 wilayah termsk LN, Jokowi menguasai 30 wilayah dgn total DPT 130.4 jt. Atau 66,6%. Pada wil DPT diatas 3 jt, Jokowi memegang basis 63,5%. Pada wil DPT 2 – 2,9 jt DPT, Jokowi memegang 82,1% dan pasa wil DPT sd 2jt, Jokowi memegang 76%.

Maka, bila diambil angka dgn hasil survey sampai minggu terakhir dimana Jokowi bertahan pada angka keunggulan 54%. Dan tidak berlebihan bila asumsi pencapaian akhir dalam breakdown 4 katagori, sbb :

a). Rasional menang dgn 55%
b). Moderat menang dgn 62%
c). Optimis menang dgn 65%
D). Exellent menang dgn 74%

Artinya, pemilih Jokowi tumbuh pd setiap katagori masing-masing: Bila rasional achievement tumbuh 14% atau 10 jt suara. Bila moderate tumbuh 28% atau 19,8 jt suara. Bila optimis, tumbuh 34 % atau 24,5 jt. Dan bila exellent, tumbuh 26,8 jt suara atau 37,8 %.

Menguatnya posisi Jokowi dgn kasat mata dapat dilihat dari dua aspek. Pertama kinerja yg terukur, kedua mesin hoaks lawan menjadi bumerang. 4 thn membangun kebohongan, makin hari makin menyulitkan mereka sendiri, sulit membuat prestasi dimana petahana bekerja dgn kinerja yg kasat mata, jujur dan dipercaya, sementara lawan tandingnya hanya besar suara, tak bisa apa-apa. Sangat dimaklumi karena mereka cuma bisa buat rencana tanpa lahan garapan utk bisa dibuat nyata menjadi fakta. Walau militansi pemilih mereka cukup kuat. Penambahan 14 jt DPT baru, bila dibelah dua saja, maka Jokowi tetap unggul pada 54%.

Basis analisa kekuatan Jawa, DKI, DIY dan Banten, dimana Gubernurnya pro Jokowi, kecuali DKI, dan mengkontribusinyya 75,3% dari DPT Nasional, kok rada perlu keringat jagung buat paslon No.2 untuk bisa menang. Maka, angka diatas moderate atau 64% tidak mustahil bisa diraih. Kecuali ada hil-hil yg mustahal, atau Cak Amien mendapat bisikan baru dari langit dan Sarumpait segera lepas jahitan, Buni Yani mengulang editan atau kertas suara yg 7 juta bisa diamankan untuk No. 2. Ah..apa saja bisa terjadi karena hidup masih koma.
Yang pasti Indonesia jgn sampai koma, karena ada mulut buaya didepan yg siap menelan.

Mari bersama jaga Indonesia, dua bulan kedepan bukan waktu yg lama. Dengan otak kanan kita berkreasi bersama Jokowi, biarkan tetangga sebelah buang energi pakai otak ” IRI “.

Ayo siap-siap ngelamar, kabinet jilid ll sdg cari menteri, atau kita tunggu ceperan dari Abu Janda. 1 T bukan cuma lumayan, krn cukup utk beli TVOne. Semangat Kang, kita buat mereka terjengkang.

 

(Sumber: Facebook Iyyas Subiakto)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed