Oleh : Gunadi
Ketika Presiden Jokowi menginginkan stadion JIS direnovasi utk gelaran piala dunia U-17 mendatang, mendadak banyak kadrun mencret2, sembari memamerkan keindahan di dlm stadion JIS. Sebagian lagi memperlihatkan visual stadion tsb dari luar dgn angle
terbaik yg dipilih tentunya. Kamu itu aneh drun, stadion mau diperbaikin, malah digeser2 masalahnya ke politik. Pdhl memang atmosfir stadion tsb blm layak utk menggelar pertandingan resmi. Bukan kondisi lapangan dan tribun ya, klo itu sdh oke lah.
Para pemain dan penonton kan dtg & pulang ke stadion nggak naik helikopter? Klo sekitar stadion masih berantakan mosok mau dipaksain menggelar pertandingan resmi, kan malah malu2in klo bis pemain nyangkut di tiang jemuran penduduk sekitar?
Faktanya, meski sdh diklaim selesai tahun 2021, Stadion JIS baru digunakan utk pertandingan resmi pada saat launching tgl 24 Juli 2022, dgn menggelar pertandingan persahabatan antara Persija vs Chonburi FC dari thailand. Pertandingan tsb dihadiri oleh Gubernur DKI pada saat itu Anies Baswedan, para petinggi PSSI, dan para stake holder termasuk pihak yg membangun tentunya Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama para pelaksana pembangunan.
Hasil game tersebut berakhir 3-3. Tapi sesaat sebelum pertandingan dimulai tembok pembatas sisi utara yg ke lapangan tiba2 ambruk karena antusiasme penonton. Perdebatan terjadi, ada sebagan yang menyalahkan tingkah suporter & penonton, ada juga yang bertanya-tanya soal bagaimana pembangunan JIS, menelan anggaran besar tapi mengapa sangat mudah rusak. Bangunan ini kan bangunan baru? Masa tembok ambruk pada saat diresmikan? Itu kan malu2in. Maksud hati ingin membanggakan diri, yg terjadi malah sebaliknya.
Tapi karena mantan gubernur gue tsb bermuka beton & lidahnya lincah utk mengeles, maka menurut dia itu (Kejadian rubuhnya tembok pd saat peresmian) adalah hal yg wajar spt yg terucap dari bibirnya saat konpers:
“Kalau analoginya ini growing pain, growing pain itu gigi tumbuh. Kalau gigi tumbuh itu dokter tidak akan bilang itu penyakit, tapi proses alami sebuah pertumbuhan. Sama seperti ini bagian dari proses alami,” ucapnya.
Jadi ia mengnggap robohnya pagar pembatas itu sebagai bagian dari proses pembelajaran dan mengibaratkan insiden itu dengan pertumbuhan gigi
Setelah kejadian itu, praktis stadion JIS tdk pernah dipakai utk kegiatan sepakbola resmi. Jadi lalu dipakai utk apa? Shalad Ied Idul fitri, Idul adha, Sholawatan, pertemuan ibu2 PKK se jakarta hingga konser dewa 19.
Lalu kenapa tidak diijinkan pertandingan resmi di situ? Hasil inspeksi tim Infrastructure Safety dan Security PSSI, disebutkan bahwa JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur (area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara).
Bisa dijelaskan di sini yg dimaksud drop off tim adalah bis besar pemain tidak bisa masuk kolong stadion krn mentok atasnya. Sirkulasi area itu artinya keamanan di dlm dan di luar stadion belum layak. Contoh bagian dlm adalah, tembok yg rubuh tadi. Bagian luar? Klo kamu pernah ke JIS, area sekeliling stadion Selatan – Barat – dan Timur tidak memiliki akses keluar masuk penonton. Selain itu, kondisi jalan raya dan infrastruktur masih sangat tidak layak : jalanan hancur, tidak ada drainase di sekeliling stadion, dan minimnya transportasi publik.
Jadi buat saya yg pernah beberapa kali ke situ (terakhhir maret 2023), ga heran jika FIFA tidak mengijinkan pertandingan internasional di situ jika kekurangan2 tsb di atas tidak dilakukan perbaikan.
Standart FIFA itu menyeluruh, bukan lapangannya aja, tapi meliputi akses keluar masuk penonton, tempat parkir, dll.
Dari segi itu stadion JIS tdk memenuhi standart FIFA, jd mmg harus direnovasi. Mau gak mau pemeintah pusat juga – lewat PUPR – yg kini mesti turun tangan.
Anies dulu bukannya nggak pengen memperbaiki, tapi duitnya darimana? Duitnya sudah habis dimakan piaraannya jin2 para pendukung dia yg OK OC : Ogah Kerja Ogah Cape
Sumber : Status Facebook Gunadi
Comment