Oleh : Karto Bugel
Sekolah seharusnya menjadi miniatur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia juga harus dapat memberikan jaminan hak bagi setiap individu.
Faktanya, kita makin jauh dari rasa itu.
Di sekolahan, hari ini, suka tidak suka, anak-anak didik kita memang belum Merdeka. Lihat saja sekolah negeri yang tak lagi mencerminkan sekolah milik negara.
Di sana, ada usaha dan bahkan pola-pola terstruktur sebuah bentuk pemaksaan demi membuatnya menjadi hanya satu warna. Bhinneka hanya slogan belaka tanpa makna. Tak ada jaminan hak pada individu siswa merdeka.
Merdeka, srharusnya tak kenal dengan kata paksa apalagi dengan ancaman.
Tangan negara memang tak lagi mampu menjangkau bahkan pada sisi dekat miliknya sendiri.
Dan maka, kualitas pendidikan negara ini benar-benar jauh dari kata bagus.
Dan itu terbukti. Berdasarkan data yang dipublikasi oleh World Population Review, pada tahun 2021 lalu Indonesia berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan tingkat pendidikan dunia.
Indonesia kalah dibandingkan dengan sesama negara yang berada di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura di peringkat 21, Malaysia di peringkat 38, dan Thailand di peringkat 46.
Dalam survei kualitas pendidikan yang keluarkan oleh PISA, posisi Indonesia lebih parah. Negara ini menempati peringkat ke-72 dari 77 negara.
Data ini menjadikan Indonesia bercokol di peringkat ENAM TERBAWAH. Itu bahkan jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Survei PISA merupakan rujukan dalam menilai kualitas pendidikan di dunia berdasar kemampuan membaca, matematika dan sains.
“Trus gimana solusinya?”
Ga usah mimpi, di Depok, drama rebutan lahan antara gedung sekolah dan rumah ibadah saja tak kunjung selesai. Tak ada kata TEGAS dari aparatus negara yang benderang dan berani untuk melindungi anak sekolah.
Sepertinya, meski gedung sekolah itu sudah lama berdiri dan tak pernah ada unsur salah, dia tetap akan tergusur.
Letak atau lokasinya yang terlalu strategis di tepi jalan utama Margonda Raya telah membuatnya terlalu menarik untuk tak dimanfaatkan. Salah satu alasan bahwa jalan itu terlalu ramai dan maka tak aman bagi anak – anak bisa jadi hanya demi alasan itu sendiri.
Apakah sepenggal kisah akan digusurnya sebuah sekolah ini demi kepentingan lain adalah salah satu bukti bahwa bangsa ini memang seperti kurang peduli dengan kualitas pendidikan, entahlah…
RAHAYU
Sumber : Status Facebook Karto Bugel
Comment