by

Beda Perayaan Idulfitri di Indonesia dan Saudi

Oleh : Rof Sin

  • Di Arab Saudi tidak mengenal tabuh beduk, tidak ada parade takbir keliling dan juga tidak ada kebiasaan nyekar seperti ditanah air.( Semua itu malah dianggap bid’ah ).Di Arab Saudi hanya takbir2 saja.
  • Di Indonesia menu utama adalah Ketupat, lemang dan daging sapi atau ayam, di Indonesia makanan khas Idul Fitri diberbagai daerah berbeda2, seperti ketupat dan opor ayam, ketupat dan daging rendang, dll.Sementara di Arab Saudi Justru lebih banyak didominasi makanan manis seperti cokelat, permen dan sejenisnya.
  • Di Indonesia didominasi air sirop atau soft drink lainnya. Sedangkan di Arab Saudi kopi Arab berwarna hijau kekuningan.- Setelah sholat Idul Fitri umat Islam Indonesia saling mengunjungi sanak keluarga dan tetangga, bahkan keliling kampung utk bersilaturahmi saling bermaaf2an.Sementara di Arab Saudi sebaliknya, setelah dari masjid atau lapangan menunaikan shalat, suasana hari pertama lebaran langsung sepi sesepi sepinya, selesai sholat orang Arab langsung kembali kerumah masing2 dan baru beraktivitas pd malam hari, itupun hanya utk mengunjungi keluarga terdekat.
  • Di Indonesia ada tradisi mudik lebaran. Sedangkan di Arab Saudi tidak ada tradisi mudik lebaran.- Di Indonesia jika bertamu maka ruang tamunya tdk terpisah antara lelaki dan perempuan, kental dgn keakraban dan kekeluargaan. Sedangkan di Arab saudi ruang tamu lelaki dan perempuan terpisah, menjadi tdk akrab dan kaku
  • Di Indonesia ada salam2an sebagai simbol maaf2an, anak cium tangan orang tua, anak2 bersalaman ciym tangan kpd yg lebih tua. Sedangkan Di Arab Saudi ada tradisi cium pipi laki2 dgn laki2 dan betul dgn ciuman, cium pipi kanan, cium pipi kiri dan cium pipi kanan lagi 3 kali.
  • Di Indonesia, khususnya di Jawa kental dgn tradisi Sungkeman. Sedangkan di Arab Saudi tdk ada tradisi saling maaf2an apalagi sungkeman. Adapun tradisi Sungkeman yg melekat pada masyarakat suku jawa ini merupakan cara penghormatan seorang anak kepada orang tuanya, Sungkem saat Idul Fitri dimaksudkan untuk memohon maaf kepada orang tua dan ini adalah tradisi yg mulia, tetapi oleh kelompok Wahabi seperti Khalid Basalamah tradisi sungkeman dibilang bid’ah dan haram karena katanya Rosul tidak pernah sungkeman, mereka menyalahkan tradisi sungkeman karena menyerupai sujud, kata mereka sungkeman sama dgn sujud, sedangkan sujud hanya boleh kpd Allah, maka sungkeman itu kata mereka hukumnya bid’ah dan haram. Padahal sungkeman itu sendiri adalah sebuah tradisi yg mulia, tradisi asli Nusantara yg dipakai untuk menghormati orang tua dan tidak sampai pada posisi penyembahan.
  • Indonesia merupakan negara multikultural dengan beragam tradisi, dengan banyak sekali beragam adat dan budaya dan sangat picik serta tolol jika tradisi, adat dan budaya asli Nusantara sedikit2 dibilang bid’ah, haram dan syirik karena tidak ada contoh dari nabi, mengapa harus ikut budaya Arab ? Sedangkan kita sendiri kaya akan budaya asli Nusantara, seperti budaya/tradisi Idul Fitri sgt meriah dinegara kita, jelas sgt berbeda dgn tradisi Arab, apakah kita harus ikut tradisi/budaya Arab dan jika tidak bid’ah, haram dan syirik, Tinggalkanlah Tradisi/budaya Arab, dan kembali kejati diri asli budaya Nusantara, cintailah tradisi/budaya asli Indonesia.
  • SALAM DAMAI.
  • Sumber : Status Facebook ROF SIN.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed