by

Bacapres Anies Baswedan

Oleh : Siregar Azwar

Saya bukan mau membalas segala nyinyiran dan nyinyirun kepada saya. Buang waktu. Dan ngga penting.

Sejak awal masalah Hutang Mr. Anyep, saya ngga ada urusan dia mau bayar pakai kata-kata yang memang sudah menjadi keahlian utamanya, atau ngga mau perduli karena tahu model Bang Sandi apalagi Pak Prabowo, pasti sudah mengikhlaskannya.

Poin utama saya, bahkan jauh sebelum aib dan cacat moral Mr. Anyep terbuka masalah hutang untuk Kampanye Pilgub-nya, saya sudah sampaikan kalau Mr. Anyep maju Pilpres cuma jadi Boneka.

Anyep bukan Ketua Parpol. Jadi sudah pasti akan menjadi Petugas Parpol Pengusungnya. Di kasus ini, ya jadi Petugas Partainya Pak Bewok.

Paling krusial, Anyep ngga ada dana. Masuk di Permainan Politik manapun, bahkan distruktur paling rendah dalam sistem Pemilihan Pemimpin di Negara kita yang melibatkan Parpol, sebut saja Pemilihan Bupati atau Walikota, Calon yang ngga punya modal akan dimodalin oleh para Pengusaha di daerah setempat.

Tentu saja “tidak ada makan siang yang gratis”.

Modal yang disetor oleh Pengusaha akan dibayar si Calon kalau kelak sudah terpilih. Biasanya dalam bentuk kebijakan yang akan menguntungkan si Pemodal. Namanya kebijakan yang menguntungkan Pengusaha, biasanya merugikan masyarakat.

Tapi kalau si Calon punya modal sendiri, sekalipun tidak ada partai, dia bisa “membeli” Perahu (Partai). Atau paling tidak, maju lewat jalur Independen. Lebih bagus lagi kalau si Calon punya punya modal, juga kader partai. Kuat posisinya kalau berhadapan dengan kepentingan Cukong di wilayahnya.

Nah, Bupati atau Walikota seperti ini yang mampu berbuat banyak untuk masyarakat.

Untuk Pilpres, kita belum mengakomodir Capres Independen. Semua Capres masih wajib usulan Parpol yang memiliki Kursi di Senayan. Dan sepanjang aturan ini masih berlaku, maka Capres terbaik mau tidak mau harus Ketua Partai. Selain ketua Partai, berarti Capresnya cuma Petugas Partai.

Hanya saja seandainya ada Capres yang bukan Ketua Partai, tapi dia ada modal, masih lebih mendingan. Paling tidak dia bisa “membeli” Perahu (Partai). Dan kelak terpilih, bisa lebih merdeka.

Sebaliknya, kalau dana tidak ada, Partai juga tidak punya, misalnya Mr. Anyep, ya jatuhnya cuma jadi boneka. Sepintar apapun orangnya. Apalagi kalau cuma pintar menata-kata.

Capres yang pintar bermain kata malah lebih berbahaya lagi, kelak dia akan lebih pintar bersandiwara. Rakyat akan tersihir. Menganggapnya berhasil membangun negeri ini padahal cuma bisa membuat Patung Bambu Mesum dan membangun Stadion Sepakbola.

Lah, saya saja kalau dikasih anggaran puluhan triliun, replika Istana Nabi Sulaimanpun bisa saya bangun.

Saya kadang ngakak, kalau melihat Anyepers menganggap pembangunan Kota Jakarta sebagai prestasi Anyep. Tapi disisi lain, mereka tidak ikhlas kalau Pembangunan Indonesia yang jor-joran jaman Pak Jokowi kita puji.

“Emangnya Jalan Tol cuma dibangun jaman Pak Jokowi” kata mereka.

“Lah, emangnya Jakarta juga sebelumnya Hutan Rimba, sebelum Anyep jadi Gubernur?”

Saya sih yang baik dari Pak Jokowi tetap saya puji. Tapi yang ngga baik tetap saya kritik. Misalnya Hutang, Penegakan Hukum, dan masalah lainnya.

Tentu saja ulah Anyepers semakin lucu andai kita tahu fakta yang sebenarnya. Kalau kita tanya apa Prestasi Anyep, selalu yang ditunjukkan cuma SCBD. Coba main ke Jakarta Barat, masih banyak pemukiman kumuh dan Kali yang kotornya minta ampun.

Belum lagi permasalahan Jakarta cuma “prestasi” dalam bentuk penghargaan. Tapi ya tetap banjir, tetap macet, tetap banyak pemukiman kumuh, waduk tidak terurus, dan banyak problem lainnya.

Bukan berarti Anyep ngga ada Prestasi. Ya pasti ada. Sama saja dengan Pak Jokowi pasti ada prestasi. Bahkan Ahok (sekalipun saya tidak suka orang ini) pasti ada prestasinya.

Cuma fakta ya fakta, kita bicarakan apa adanya dan pada kenyataannya. Sekalipun pahit ya harus apa adanya.

Anyep cuma Boneka ya jelas fakta. Masih Bacapres (Belum Capres) sekarangpun dia sudah jadi Bonekanya Pak Bewok. Kemana-mana keliling Indonesia yah pastinya diatur Bewok. Di modalin Pak Bewok juga. Kenapa fakta seterang-benderang gini masih coba kalian ingkari?

Jadi tidak ada urusan Anyep mau bayar atau tidak bayar hutangnya ke Bang Sandi. Masalah aib dan cacat moral itu pribadi Anyep. Tapi poin utama saya, Kalau mau maju Cagub aja Anyep harus berhutang 92 Miliar, kira-kira maju Capres Anyep butuh berapa triliun?

Paling penting siapa yang akan memberi Piutang Triliunan ke Anyep. Bang Sandi jelas ngga akan mau terperosok ke lubang yang sama dua kali. Kalla Family juga sepertinya mulai menarik diri. Buktinya yang membuka aib dan cacat moral si Anyep justru Pak Erwin Aksa.

Satu-satunya Pemodal Anyep ya tinggal Pak Bewok dan sirkelnya. Silahkan cari tahu siapa sirkel Pak Bewok.

Terakhir, sudahilah koar-koar mau mengumpulkan sumbangan untuk membayar hutang Anyep ke Bang Sandi. Sudah di ikhlaskan sama Bang Sandi. Uang 50 M itu kecil-lah bagi Bang Sandi.

Coba kalau kalian memang serius mendukung Anyep maju Capres, silahkan kalian kumpulkan sumbangan minimal 5 triliun. Kalau dana segitu Anyep sudah punya, baru saya berhenti menyebut Anyep Capres, eh Bacapres Boneka!

Saya kasih jalan keluar termudah, cari 5000 relawan yang mau jual ginjalnya demi Mr. Anyep. Kalau harga 1 Ginjal 1 miliar, ya sudah terkumpul 5 Triliun. Matematika mudah…bukan….?

Namanya pendukung fanatik ya harus siap dong.

Tapi kalau hanya mengandalkan pecahan dua ribu dan lima ribu rupiah, butuh jutaan orang. Paling tidak butuh ribuan Karung atau kantongan berbentuk karung.

Masalahnya kalau sumbangan dua kantong aja kepada Prabowo-Sandi di Kampanye Pipres 2019 bertahun-tahun kalian nyinyiri, gimana lagi kalau jumlahnya sampai ribuan?

Ntar kalau Anyep gagal maju Capres dan malah jadi wakil menteri di Kabinet Pak Prabowo, bakal tujuh turunan si Anyep kalian tagih.

Kalian sih Aneh. Sumbangan minta dikembalikan, giliran hutang malah minta diikhlaskan. Dunia terbalik…..

Udah ah, saya mau fokus cari informasi Proyek Ketahanan Pangan negeri ini. Ternyata selain ada yang gagal, banyak juga yang sudah berhasil. Biarlah yang gagal tugas kalian menyinyiri, yang berhasil, saya yang kasih informasi.

Sumber : Status Facebook Siregar Azwar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed