by

Sudahlah Nasdem, Menyalakan Lilin Di Kedua Ujungnya Itu Pahit

Oleh : Sobar Harahap

Hari ini, nama Zainudin Amali masuk lima besar trending versi google trends. Terlihat 5 ribuan lebih orang mengetik namanya di pencarian google. Setelah tahu, ternyata Zainudin Amali menjadi perbincangan karena dia mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Alasannya cukup jelas, karena dia ingin fokus menjalankan amanah barunya sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.

Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan keputusan Zainudin Amali itu, dia akan berbicara secara resmi jika sudah mendapatkan pengganti. Walau demikian, alih-alih fokus kepada kader Partai Golkar ini, saya malah jadi teringat dengan gerak-gerik Partai Nasdem. Pasalnya, posisi Nasdem hampir mirip dengan Zainudin Amali.

Bagi saya, keputusan Zainudin ini harusnya menjadi contoh bagi Nasdem agar tak menyalakan lilin di kedua ujungnya. Artinya Nasdem harusnya ambil jalan tegas, tetap maju mendukung Anies sebagai capres dan mundur dari koalisi pemerintahan Jokowi, atau tinggalkan Anies dan tetap bersama koalisi pemerintahan.

Sebab menyalakan lilin di kedua ujungnya itu hanya akan berakhir kepahitan. Kita tidak akan bisa berdiri dan paling fatal bisa cepat mati. Makanya melihat Nasdem yang sekarang masih mencla mencle ini membuat saya hanya bisa geleng-geleng kepala.

Ditambah saat ini parpol pendukung Nasdem yang mencalonkan Anies sebagai presiden yakni PKS dan Demokrat tak serius menunjukkan dukungannya. Pernah dukung sih tapi hanya dalam bentuk rilis berita saja. Yang berarti seperti ada keraguan dalam tubuh mereka dalam memilih sosok Anies.

Lagipula terlalu naif sih nekat mencalonkan Anies Baswedan yang sudah jelas-jelas tak bisa kerja dan hanya sibuk memainkan kata-kata. Kalau sudah begini, Nasdem yang sudah gayeng bersama koalisi pemerintah, akhirnya sibuk bermanuver sana-sini.

Nasdem seperti kelimpungan, hingga akhirnya mereka mengunjungi parpol di luar rencana koalisi pendukung Anies, bertemu presiden, hingga terbaru Surya Paloh selaku Ketum Nasdem sudah mendapat sinyal akan bertemu dengan Megawati Sukarnoputri.

Dalam politik, siapa yang datang mereka berarti sedang membutuhkan. Siapapun yang bertamu itu berarti mereka sedang lemah. Begitulah Nasdem. Mereka pasti berharap, lewat pertemuan-pertemuan itu apalagi dengan Megawati, bisa mendapatkan titik terang atau paling tidak mendapat simpati dan masukan harus berbuat apa.

Kalau memang ingin menjadi hero, Nasdem harusnya mengambil satu sikap tegas. Kalau masih di antara dua nyala lilin begini, siap-siap saja Nasdem akan menjadi partai guram. Dan siap-siap akan tambah kelimpungan menghadapi pemilu 2024.

Maka, sudahlah Nasdem, sadarlah kalau menyalakan lilin di kedua ujungnya itu adalah sesuatu yang pahit.

Sumber : Status Facebook Sobar Harahap

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed