by

Peluang Ganjar dan PDIP

Oleh: Erizeli Bandaro

Banyak yang bertanya kepada saya soal peluang Ganjar jadi capres. Apalagi hasil survey rating Anies terus naik. Menurut saya, abaikan aja Anies. Karena dia tidak punya partai dan untuk jadikan bukan kader capres itu engga gampang. Sangat besar resiko bagi partai. Karena dia bisa jadi predator partai itu sendiri.

Kita bahas saja peluang PDIP khususnya Ganjar dan Puan. Sebelum membahas soal itu, kita harus pahami dulu karakter Bu Mega sebagai pendiri PDIP. Karakter bu Mega itu sangat berjarak dengan pengusaha. Kalau ada yang sangat dekat, itu karena hubungan keluarga dari dulu udah dekat. Seperti kedekatan dengan putra putri Masagung. Maklum Masagung itu sahabatnya Bung Karno.

Sikap Mega ini juga dipatuhi oleh putra putrinya. Anda bisa lihat suami Puan. Kekayaannya mungkin engga ada arti dibandingkan dengan CT atau dengan ketua Kadin sekarang. Padahal mertuanya boss Partai. Dua putranya juga tidak ada bisnis yang marcusuar. Prananda tidak ada bisnis. Dia lebih focus urus partai.

Di tangannya keputusan siapa yang pantas atau tidak calon kepala Daerah dari PDIP. Sementara Rizki Pratama, walau dia pengusaha tapi bisnisnya malah engga keliatan hebat. Biasa saja. Engga masuk 1.000 orang pengusaha terkaya di Indonesia. Padahal ibunya Boss Partai.

Dalam hal Pilpers pengalaman sebelumnya Mega sangat lemah dalam hal logistik dan kurang mampu menarik dana sponsor. Lagi lagi karena sikapnya yang keras. Tidak mau ada deal kompensasi politik kepada sponsor. Kalau mau dukung ya silahkan. Mari mari kita bangun negeri ini. Kira kira begitu sikapnya. Kan susah mau deal. Dulu berpasangan dengan PS karena dijanjikan PS akan sediakan dana. Tetapi nyatanya PS engga comit. Akhirnya ya logistik kurang, jadi bulan bulanan SBY. Kalah juga akhirnya.

Pada saat sekarang walau Jokowi juga tidak pernah deal dengan pegusaha untuk kepentingan pribadi atau partai, tetapi Jokowi berhasil membina beberapa pengusaha yang sukses dalam bidang industri kreatif dan consumer goods. Mereka semua ada di ring1 presiden.. Ada yang di wantimpres, ada juga di KEIN. Mereka ini hubungan personal dengan Jokowi baik. Toh mereka juga tidak berbisnis rente. Jadi kedekatan dengan presiden juga tidak menguntungkan secara bisnis. Hubugan lebih kepada hubungan emosional untuk indonesia lebih baik.

Kalau berkaitan dengan dukungan sponsor, Jokowi tidak mau bicara. Yang jadi penghubung adalah LBP. LBP di samping wawasan kebangsaannya tinggi juga loyalitas kepada Jokowi teruji. RK dan AB menang Pilgub itu berkat dukungan LBP. Nah kalau Ganjar dapat dukungan dari Jokowi, PDIP juga sulit untuk menolak. Karena calon dari Mega tanpa restu Jokowi belum tentu akan dapat dukungan sponsor. Maklum LBP itu bagaimanapun bukan orang yang disukai bu Mega. Walau PDIP dukung Ganjar atau Puan jadi capres tanpa restu Jokowi juga egga akan berhasil. Darimana dapat uang?

Kalau proses recovery ekonomi lambat, kasus BLBI tidak tuntas, kemungkinan pengusaha yang dekat dengan Jokowi akan mundur. Dan engga mungkin mereka mendukung calon independent seperti Anies atau mau dengar apa kata LBP ( juga bukan kader partai). Pasti cari Partai lagi. Kemungkinan tempat aman berlabuh adalah PD. Jadi agar tidak kecolongan kesekian kalinya seperti tahun 2004, Mega harus bijak.

(Sumber: Facebook DDB)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed