Oleh : Gunadi
Dlm suatu wawancara di podcastnya akbar faisal, businessman politisi Erwin Aksa mengatakan jika Anies msh berhutang sktr 50 M biaya logistik kpd Sandiaga Uno dlm rangka mendukung terpilihnya Anies menjadi gubernur di pilgub 2017 – 6 thn yg lalu. Maksudnya apa dia melontarkan hal receh spt itu? Kita paham lah maksud dari Waketum Golkar tsb – ingin menjatuhkan kredibilitas Anies soal “melanggar Komitmen”.
Sblmnya, ada politisi Gerindra juga yg melontarkan peranjian Anies- Prabowo yg tdk akan maju pilpres, selama Prabowo msh maju. Konon, perjanjian tsb dipegang oleh Fadli Zon. Itu sama, niatnya ingin mengangkat fakta bhw Anies adalah org yg suka “melanggar komitmennya”nya atau ucapannya sendiri.
Dlm suatu wawancara dgn Najwa Shibab 6 thn yg lalu – menyinggung dana kampanye yg menggunakan uang Sandiaga Uno, ketika itu Anies menjawab diplomatis, “Bhw mmg benar bhw Sandiaga msmegang porsi terbesar soal pendanaan kampanye pilgub, dgn memuji2 bhw sosok cawagubnya ketika itu sbg “sosok yg sdh selesai dgn dirinya”, jadi Anies tdk merasa berhutang kpd oligarki ketika ia menjabat.
Padahal, faktanya, seabreķ2 program kelebihan bayar ketika ia memimpin itu lah proses bagaimana utang2 politik itu dilunasi. Misal, jumlah APBD yg mesti dikeluarkan utk membayar tim TGUPP yg mencapai 74 org setiap bulannya selama di jd gubernur. Pengangkatan timesnya menjadi komisaris2 BUMD, Pembelian 30 bis trans jkt elektrik kpd perusahaan Bakrie – yg notabene impor dari Cina, itu jg salah satu contoh “bayar utang kpd oligarki”. Bnyk2 program2 dia yg minim gunanya tp gede anggarannya spt dlm program pembuatan sumur resapan yg dikerjakan oleh sekitar 30 kontraktor, diantaranya berbentuk CV, jg adalah bagian dari proses bayar hutang kpd Oligarki yg bs muncul dlm wajah siapa aja, termasuk meneruskan program reklamasi dan pembatalan kontribusi 15% pengembang di raperda zonasi pantai utara Jkt.
Back to laptop, soal hobi Anies “melanggar komitmennya sendiri” itu kami warga waras DKI sdh ga perlu diajarin atau dikasih tau, kami bahkan sudah hafal sm bibirnya : Yg dilakukannya selalu tidak sesuai dgn apa yg dijanjikannya. Atau apa yg dikatakannya, tidak sama dgn apa yg dikerjakan. Itu sebabnya di DKI Jakarta ini Anies termasyhur dgn sebutan WAN BACOT.
Sumber : Status Facebook Gunadi
Comment