Oleh : Setyo Budiantoro
Melihat determinasi Pak Mahfud MD di DPR, penguasaan hukum, data & informasi, sungguh membuat respek. Kompetensi & nyali menjadi satu, membuat para anggota DPR mesti berhati-hati. Ketika Pak Mahfud ditekan, tidak kalah pamor beliaupun balas dengan argumentasi tajam & balas menekan. Para anggota DPR pun, terlihat tampak menjadi gentar.
Sy pernah merasakan tajamnya Pak Mahfud ketika beliau menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi, ketika menjadi saksi ahli. Beliau sangat fokus, tajam & sangat rasional. Sy merasa, beliau benar2 tajam terhadap persoalan. Dan terlihat sekali, sebagai hakim yg mencari keadilan, tanpa vested.
Di DPR, apa yg disampaikan Pak Mahfud terkait bea cukai menjadi riset intensif di Perkumpulan Prakarsa (The Prakarsa). Ini terutama, terkait soal aliran dana gelap (illicit financial flow). Temuan riset Prakarsa itu juga menjadi salah satu headline di halaman muka Kompas, karena magnitude dananya yg sebesar gajah. Tentunya, Direktur Prakarsa Ah Maftuchan yg lebih kompeten menyampaikan kini.
Kembali ke Pak Mahfud, setelah beliau menjadi Menhan, Ketua Mahkamah Konstitusi & kini menjadi Menkopolhukam, menurut pendapat pribadi sy, beliau bisa sangat kompeten menjadi wakil presiden. Sy kok optimis, beliau akan bisa membersihkan berbagai hal yg kotor di negeri ini. Dan inilah salah satu mandat terbesar reformasi 1998 yg belum kunjung tuntas di negeri ini, yaitu menghapuskan KKN (kolusi, korupsi & nepotisme).
Sumber : Status Facebook Setyo Budiantoro
Comment