Oleh : Mimi Hilzah
Setelah menyimak podcast Denny Sumargo, jujur, aku yang tadinya kasihan dengan Norma jadi nggak kasihan lagi.
Tetap berempati atas yang terjadi, tapi rasa kasihan itu benar-benar tiba-tiba tak berbekas lagi.
Setelah mendengar kronologinya, yang menurutku paling kasihan adalah ayah Norma. Dia korban sebenarnya 
Norma adalah definisi bucin yang sempurna.
Perselingkuhan ibu kandung dan suami Norma (yang saat itu masih pacarnya Norma) sebetulnya sudah ketahuan sejak setahun sebelum mereka menikah.
Chat mesum, video call seks …
Ayah Norma juga akhirnya tahu istrinya selingkuh dengan pacar anaknya.
Tapi dasar bucin, Norma kekeuh minta direstui untuk tetap menikah dengan pacarnya meski dia tahu pacarnya iya-iya dengan ibu kandungnya.
Ayahnya sudah memberikan red flag, tapi Norma tetap kekeuh. Pokoknya harus nikah dengan dia, tanpa peduli pada perasaan dan harga diri ayahnya.
Bukankah ini sama saja sengaja membukakan pintu? Yang awalnya chat mesum dan video call seks, jadi hubungan badan betulan.
Hal yang seharusnya sudah bisa diprediksi akan kejadian andai logika berjalan. Sayang, logika kalah oleh kebucinan.
Di mataku, Norma, suami Norma, dan ibu kandung Norma adalah pelaku. Korban sesungguhnya adalah ayahnya Norma.
Ada justifikasi ketika seorang ayah terpaksa mengalah dan terpaksa mengizinkan putrinya menikah dengan lelaki yang sudah redflag begini.
Yang tidak ada justifikasi adalah ketika seorang putri tega ngotot tetap ingin menikah dengan lelaki yang jelas sudah redflag dengan calon ibu mertuanya dan menyakiti (plus tidak menghargai) calon ayah mertuanya.
Maka benarlah pepatah Vrindavan yang menyatakan:
“ORANG PALING SULIT DINASIHATI ADALAH ORANG BUCIN & PENDUKUNG CAPRES SAAT PILPRES”
Semoga ayah Norma diberikan kesabaran dan kebahagiaan.
Terlepas dari itu, dari podcast Denny Sumargo, setidaknya kita tahu Norma insyaaAllah sudah menyadari kesalahannya yang super bucin sehingga mengorbankan perasaan dan harga diri ayahnya.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga tidak hanya untuk Norma, melainkan juga untuk kita semua. 
Dan ladies, kita memang makhluk dominan perasaan, tapi please, logika juga tetep kudu jalan.
Semoga Allah melindungi kita dari hal demikian.
Nauzubillah …
Nauzubillah …
Sumber : Status Facebook Mimi Hilzah
Comment