Oleh : Sigit Raharjo
Gini ya… Kalo lu bejat, tukang selingkuh, doyan main perempuan dan kebetulan lu nggak good looking, maka double ulti yang bakal lu dapat dari netizen!
Reza Arap sudah mengalaminya dulu karena kasus yang sama. Habis dia dirujak oleh publik dumay dengan embel-embel fisiknya yang memang kontet dan nggak rupawan itu.
Oh iya, nggak ada toleransi buat kasus perselingkuhan dan penghianatan kepada pasangan sah, Gue pun juga akan mengutuknya. Tapi bisakah kita berhenti sampai di situ saja tanpa harus merembet ke, “Sudah modelnya kayak blekok, kelakuannya bleguk.” atau, “Padahal istrinya cantik jika dibandingkan dia yang ancur-ancuran kayak gitu…”
Ada banyak komentar semacam itu, nggak di Twitter, Instagram dan Facebok. Di Tiktok malah mondar-mandir VT dengan model body shaming seperti itu dari yang halus sampai yang paling kasar. Ada banyak banget!
Good looking memang privilege sih karena seringkali orang akan dengan mudah memaafkan kesalahan, sebesar apapun itu.
Di akun IG Yukinobu dulu, tak lama setelah kasus video 19 detik itu viral, ada ratusan komen pemakluman atas tindak, nggak cuma perselingkuhan, bahkan sampai ke adegan nganu yang sengaja direkam yang kemudian bocor ke publik itu.
“Bang Nobu emang macho dan gede, pantes aja Gisel bertekuk lutut.” Tulis seseorang di kolom komentar…. seorang perempuan.
“Aku mau dong di posisi Gisel.” Komentar yang lain… perempuan juga.
“Pantesan Gisel lebih memilih Nobu daripada Gading.” Tulis perempuan yang lain.
Pada kompetisi Masterchef tahun 2019 lalu, banyak netizen di seluruh Indonesia kompak untuk menjodohkan salah seorang kontestan yang bernama Mama Lita dengan Chef Juna. Mendorong mereka untuk berpacaran dan saling menjadi pendamping hidup. Padahal saat itu status perempuan berhijab itu masih sebagai istri sah seorang pria.
Ngomporin seorang perempuan berjilbab untuk jadian dengan chef Juna aja sudah merupakan ide yang aneh, lalu apa namanya jika perempuan itu masih bersuami? Sinting?
Kadang-kadang memang muna banget kelakuan para netizen paling benar ini, suka tebang pilih juga. Sebejat apapun kelakuan publik figur, kalo dia good looking, masih banyak juga ternyata yang membelanya.
Tempo hari aja tagar #Sambo banyak beredar di media sosial dari berbagai platform, untuk menggambarkan fenomena perempuan-perempuan yang terpesona oleh oknum jenderal polisi yang telah terbukti menjadi otak pembunuhan terhadap ajudan pribadinya itu. Di beberapa kali sidang, tak sedikit perempuan yang menyemangatinya.
Really? Sebegitu rusakkah nalar dan nurani mereka?
Virgoun memang salah dan pantas dihujat. Tapi ya sudah berhenti sampai di situ, nggak usah merembet-rembet ke soal fisik. Sampai-sampai di Tiktok ada VT dengan quote… dari kasus Virgoun kita paham, nggak salah-salah amat ternyata kalo cewek nyari cowok ganteng namun ternyata bejat. Daripada udah bejat, jelek pula!
Lalu orang beramai-ramai menjadikan lagu-lagu penyanyi itu yang liriknya puitis dan indah sebagai bahan olok-olok. Padahal apa hubungannya antara kelakuan seseorang dengan karyanya? Toh orang masih suka mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu Ariel Noah.
Lebih parah lagi ternyata tak sedikit juga yang menghubung-hubungkan kasus perselingkuhan Virgoun dengan atribut-atribut “hijrah” itu.
Beberapa orang yang alergi dengan istilah itu nampak bersorak-sorai seakan menemukan bukti baru yang mendukung kesinisan mereka terhadap tren artis hijrah yang memang lumayan marak sejak beberapa tahun terakhir.
“Menyuruh istrinya untuk berhijab bahkan bercadar, tapi ternyata akhirnya memilih perempuan yang rambutnya disemir pirang seperti penyanyi dangdut Pantura…”
Mbok yo uwis. Kuatir mengundang komentar- komentar offside dari umat lain yang jelas bakal jadi gorengan sampai gosong..
Kasus-kasus perselingkuhan itu banyak terjadi di semua kalangan, lapisan, golongan, suku, ras, agama, strata sosial, profesi dan predikat-predikat lainnya.
Pejabat selingkuh, staf rendahan ya selingkuh. Orang kaya selingkuh, orang miskin tak sedikit juga yang selingkuh. Artis selingkuh, pemuka agama selingkuh, tokoh politik selingkuh, figur publik selingkuh, orang alim selingkuh, atheis selingkuh. Kasus-kasus PNS selingkuh, TNI selingkuh, Polri selingkuh, Perawat selingkuh, Bidan selingkuh, Guru selingkuh banyak bertebaran di media massa. Jika dilihat dari fisik, ternyata wong lemu selingkuh, orang kurus ceking selingkuh, orang jangkung selingkuh, orang pendek selingkuh. Dari segi lokasi, orang Jakarta selingkuh, orang yang tinggal di pelosok Kalimantan ya ada yang selingkuh..
Nggak ada satu kalangan pun yang bisa benar-benar bersih dan terjaga dari perbuatan itu!
Kalo Virgoun selingkuh, itu masalah dia.. Tapi jika karena kejadian itu terus kalian jadi main fisik “wis raine burik, kelakuane bejat” atau, “katanya sudah hijrah, tapi kok masih begituan sama perempuan lain?”
Berarti sebenarnya kalian juga bermasalah di otak kalian sendiri! Sama aja..
Stop making stupid people famous.
Sumber : Status Facebook Sigit Rahardjo
Comment