Oleh : Doni Febriando
Alkisah ada ustadz, kemana-mana ceramah tentang anti kekafiran, anti orang kafir, lalu larislah dia dipanggil ceramah.
Suatu hari ustadz itu akhirnya punya uang banyak. Hal yang dia pikirkan ialah liburan di negara kafir yang megah. Tapi, sayangnya, dia ditolak masuk, dia pun patah hati.
Merasa didzalimi.
Kisah di atas apakah satu-satunya? Tidak.
Ada sebuah keluarga. Mengaku kaya dan islami sejak orok. Bukan baru saja kaya setelah main youtube.
Keluarga itu tampak islami. Jilbaban semua yang perempuan. Terkadang si abang memberi ceramah di sela-sela konten.
Dulu… Satu keluarga itu berusaha keras menampilkan konten-konten yang bernuansa islami.
Kebetulan ada sepasang adik-kakak yang berbeda jenis kelamin. Sehingga bila ada konten dua sejoli yang viral. Keluarga itu bikin versi islami. Joget-joget bareng tapi versi kakak adik.
Halal… Halal… Hahaha.
Singkat cerita, keluarga itu semakin kaya dan semakin kaya, seolah tidak terbendung lagi.
Sekarang… Mungkin karena merasa aman dan tidak perlu lagi topeng… Adek si abang secara terbuka berpacaran dengan artis tiktok yang tidak berjilbab. Peluk-pelukan dan cium pipi di konten.
Paham tho kuwi sopo?
Teman-teman, saya sama sekali tidak kaget dengan fenomena semacam itu, berlagak paling islami ketika miskin, begitu kaya ingin seperti bule.
Jadi, teman-teman tidak usah jiper kalau dikafirkan oleh orang islam yang masih miskin, paling cuma karena iri tanda tak mampu.
Saya pribadi baru mikirrr kalau dikafirkan oleh ustadz sekelas Habib Prof. M. Quraish Shihab. Sangat pintar sekaligus sangat kaya, tapi masih konsisten islami.
Sumber : Status Facebook Doni Febriando
Comment