by

Tentang Paskah

Paskah dirayakan pada hari minggu pertama setelah bulan purnama pada saat awal musim semi yang terjadi di belahan bumi bagian utara. Awal musim semi ini atau March Equinox disepakati bersama oleh pihak gereja pada tanggal 21 Maret, walaupun menurut perhitungan astronomi sebenarnya bisa jatuh antara tanggal 19 dan 22. Pihak gereja jaman dahulu lebih mengutamakan untuk mengambil perhitungan berdasarkan perubahan musim di belahan utara, karena saat itu belum ada gereja di sebelah selatan khatulistiwa. Sehingga Paskah di Australia atau Argentina dirayakan sebagai pertanda permulaan musim gugur, karena musim bertukar dengan sebaliknya. 

Penanggalan hari Paskah ditentukan oleh Paschal Full Moon yang perhitungannya merupakan siklus 19 tahunan yang disebut dengan Siklus Metonik. Berdasarkan kalkulasi ini sehingga Paskah bisa jatuh antara tanggal 22 Maret sampai 25 April, dan terkadang masih harus dikoreksi lagi supaya persis sampai ke titik. Seperti yang terjadi pada 2 tahun yang lalu, Paskah menjadi molor sampai hampir satu bulan karena ternyata perhitungan gereja tidak sama dengan astronomik matematik yang cukup pelik. Untung umat Nasrani adalah kaum yang penuh dengan toleransi sehingga bisa menerima dan mematuhi ketetapan gereja apa adanya, kalau tidak bisa jambak-jambakan seperti Muhammadiyah dan NU yang biasanya selalu ribut saat menetapkan hilal untuk memulai awal puasa, yang kalau saya sih ambil baiknya saja dengan ikut puasa yang belakangan dan lebaran yang mana duluan untuk bisa ikutan mudik. 

Setelah penanggalan Paskah ditetapkan, kemudian dilakukan perhitungan mundur untuk kegiatan keagamaan lain yang menyertainya. Yaitu 46 hari ke belakang untuk menandai Rabu Abu disertai untuk ketetapan memulai Lent yang biasanya dengan menjalankan berbagai penahanan godaan diri dalam bentuk berpuasa. Kemudian ada Minggu Palma, Jumat Agung, dan ditutup dengan hari ke 40 saat perayaan kebangkitan Jesus naik ke surga. Di berbagai negara penganut agama Katolik masih ada beberapa perayaan lagi yang menyertai Paskah termasuk Corpus Christi yang dirayakan 2 bulan kemudian, yang anehnya malah untuk memperingati the Last Supper yang seharusnya terjadi beberapa hari sebelum Jesus disalib di atas bukit Golghota. 

Nama Paskah berasal dari bahasa Latin atau Yunani yaitu Pascha, yang merupakan nama lain untuk perayaan Passover bagi kaum Yahudi. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Easter yang diperkirakan berasal dari nama Eostre, yaitu Goddess of Dawn, seorang dewi jaman pre-Christian yang dikenal di Eropah yang sangat rajin bangun pagi. Festival equinox musim semi dahulu dirayakan untuk pemujaan kepada sang dewi yang sering digambarkan selalu bersama dengan binatang-binatang kecil yang bangun dari hibernasi semisal kelinci. Seperti juga kebangkitan Tuan Guru Isa yang memberikan harapan baru, laksana musim semi saat bunga-bunga yang kembali mekar setelah mati suri, sehingga perayaan Paskah sering dirayakan dengan mengecat telur sebagai simbol awal kehidupan yang berwarna warni.

Tabik. 
Sumber : Status Facebook B. Uster Kadrisson

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed