by

Hidup Mahasewa!

Oleh: Eko Kuntadhi

“Harga BBM naik, Pak. Kita harus protes! Kita mau demo.”

“Yang naik itu BBM kelas Pertamax. Pertalite gak naik! Kenaikannya juga karena minyak mentah dunia harganya naik gila-gilaan.”

“Iya, yang penting BBM naik. Kita mau menggelar demo besar.”

“Demo ke mana?”

“Ke istana.”

“Kok, ke istana? Yang naikin harga kan, Pertamina. Kenapa nggak demo ke kantor Pertamina?”

“Ok, kita akan demo ke kantor Pertamina!”

“Eh, bukan hanya produk Pertamina lho, yang naik. Shell juga harganya naik. Malah lebih tinggi kenaikanya dibanding Pertamina. Kamu demo Shell juga dong!”

“Lha, Shell kan punya asing. Terserah dia mau jual bensin berapa. Kalau Pertamina punya kita. Makanya harus jual dengan murah.”

“Jadi kalau perusahaan asing boleh untung besar. Sementara perusahaan lokal harus rugi?”

“Ya, nggak gitu sih.”

“Kalau beli bahan bakunya mahal, jualnya harus murah. Jadinya rugi dong?”

“Kan bisa disubsidi Pemerintah biar harganya murah.”

“Pemerintah sudah mensubsidi Pertalite. Makanya harganya nggak naik.”

“Pertamax juga harus disubsidi!”

“Kamu tahu kan, yang pake Pertamax mobil kelas apa? Mobil-mobil mewah biasanya. Jadi kamu mau orang kaya juga disubsidi sama Pemerintah?”

“Jangan dong. Subsidinya ke orang miskin. Nggak adil kalau orang kaya disubsidi.”

“Lha, kan sudah. Subsidi Pertalite.”

“🆗 deh. Kalau gitu kita demo karena harga minyak goreng mahal.”

“Karena harga bahan baku CPO juga lagi mahal.”

“Tapi rakyat jadi susah karena harga migor mahal. Ambil langkah dong. Atur harga. Masa Pemerintah nggak bisa?”

“Subsidi lagi?”

“Iya, subsidi.”

“Sudah. Menjelang lebaran nanti ada subsidi Rp.100 ribu untuk antisipasi kenaikan harga migor. Dibayar langsung untuk 3 bulan, jadi Rp 300 ribu. Ke rakyat miskin. Duit tunai.”

“Kurang.”

“Kamu tahu berapa rata² konsumsi migor orang Indonesia? 1 liter per orang, per bulan. Kalau satu rumah 4 orang, berarti dia butuh 4 liter sebulan. Nah, kenaikan harga seliter itu Rp5 ribu. Jadi ada kenaikan belanja Rp20 ribu setiap bulan. Dengan dana subsidi Rp300 ribu, bisa menutup belanja selama 15 bulan.”

“Nanti kalau pada bulan ke-16 harga minyak goreng nggak turun gimana?”

“Ya, kalau gitu kamu demonya nanti aja. 16 bulan lagi. Nggak usah sekarang. “

“Tapi kami maunya demonya sekarang.”

“Demo soal apaan?”

“Menolak perpanjangan masa jabatan Presiden! Kami akan demo ke istana.”

“Pak Jokowi juga sudah ber-kali² menolak usulan itu. Jadi yang mau didemo apanya?”

“Kita paksa Pak Jokowi untuk setuju. Lalu kita akan demo dia. Tuntutannya turunkan, Jokowi!”

“Lho, kok. Muter-muter sih?”

“Habis kami ini mahasiswa. Kami demo untuk demo. Budget sudah turun. Proyek nggak bisa gagal. Kami demo nggak perlu mikir alasannya. Kalau nggak demo, nanti foto² IG kami nggak seru!”

“Hidup mahasewa!”

“Panjang umur persewaan!”

(Sumber: Facebook Eko Kuntadhi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed