Oleh: Sumanto Al Qurtuby
Saya bukan warga Jakarta tapi ikut-ikutan pusing tujuh keliling gara-gara parpol-parpol “kurang ajar” mencalonkan calon gubernur Jakarta yang bukan dari “tokoh Islam beneran”. Kepada siapakah harus saya beri dukungan di antara “triple A” kandidat DKI-1? Ahok, Agus, atau Anis?
Sebagai umat Islam yang Islami dan “Muslim syar’i”, terus terang saja saya bingung sekali menentukan pilihan sekaligus dongkol sekali pada para parpol yang “seenak wudele dewe” dalam memilih kandidat gubernur tanpa mempertimbangkan “kualitas keislaman” kandidat. Apa mereka rabun bin pikun, kalau mayoritas warga Jakarta itu adalah kaum Muslim yang merupakan umat pilihan Allah dan akan menjadi penghuni surga kelak di alam akhirat.
Harusnya mereka, para tokoh parpol itu, mencalonkan tokoh-tokoh Muslim sejati yang betul-betul top markotop keislamannya dan kualitas keagamaannya seperti Yang Mulia Rizieq Shihab, Ustad “Ucup” Mansur, atau Ustad Arifin Ilham, atau Ustad Nur Hidayat, atau minimal lagi, Ustad Yusril yang sudah “blusukan” kemana-mana.
La kok malah mereka mencalonkan Ahok, Agus, dan Anis. Kurang ngajar gak para politisi ini? Ahok itu kan “aseng” dan “kapir” lagi. Agus itu “Islam KTP” alias “abangan” yang gak bisa ngaji, apalagi baca huruf “Arab gundul”. Anis apalagi: “antek liberal”, Syingah, dan agen Wahyudi-Mamarika. Tobat-tobat soto-babat.
Apakah ini pertanda tanda-tanda kiamat sudah mulai dekat? Apakah ini alamat Jakarta akan mendapat azab dari Allah? Apakah ini perlambang Jakarta akan menjadi sekuler-liberal di kemudia hari?
Ya Allah Ya Rabb, berilah petunjuk dan hidayah kepada para pemimpin bangsa, khsusnya para politisi di Jakarta, supaya mereka berada di jalan yang benar, di jalan yang diridloi-Mu, bukan di jalan-jalan yang penuh dengan kesesatan dan kemaksiatan.
Semoga yang menglike status ini, apalagi mengamini doa ini, kelak akan selamat di akhirat dan melenggang masuk surga yang penuh dengan keindahan dan kenikmatan (dengan catatan ber-KTP Islam). Amiiinnn
Jabal Dhahran, Arabia
(Sumber: (Status Facebook Sumanto Al Qurtuby)
Comment