by

Tujuh ‘Prestasi’ Aburizal Bakri

Oleh : Susy Haryawan

Sekian lama berjuang dengan menjadi orang nomor satu di Golkar, harapan tertingginya adalah nomor satu di negeri ini sebenarnya. Beberapa hal kesuksesan yang bisa kita lihat selama Golkar ada di bawah kendalinya:

Pertama, Sukses menghantar Joko Widodo sebagai presiden, ini tidak lepas dari kesuksesannya dalam melobi parpol-parpol lain sehingga PDI-P dan kawan-kawan sukses menghantar jagoannya ke tampuk kekuasaan. Jelas target mereka lebi mudah saat pasangan yang disodorkan oleh Golkar ditolak. ·

Kedua,Sukses membonsai Golkar, Golkar dalam pemilu tidak lagi jawara, padahal banyak parpol yang sudah bubar, dari sekian puluh, tinggal beberapa, eh dia sukses melepaskan suaranya untuk yuniornya Nasdem, Gerindra, dan pesaing utamanya PDI-P.

Ketiga,Sukses menghantar Golkar pada perpecahan. Selain ada beberapa partai sempalan, yang paling parah lahirnya Munas Ancol, karena bersikukuh untuk mengangkangi Golkar yang telah habis masa kontrak kepemimpinannya.

 Keempat,Sukses menghantar Jusuf Kalla menjadi wapres kali ini, setelah dia melepaskan kesempatan di berbagai cara menjalin komunikasi di masa pilpres dulu, saat mencoba jadi RI-1 gagal, kemudian hendak jadi RI-2, pun tidak ada yang mau, kan untung Jusuf Kalla.

Kelima, Sukses menggalang koalisi akal-akalan yang menghantar SFF ke tampuk kekuasaan dewan yang penuh intrik. Karena ide briliyannya lah akhirnya seleksi alam membuat mereka tersingkir dan akhirnya habis kejayaannya karena kesalahan mereka yang berulang. Akhirnya koalisinya pun tinggal kenangan yang masih dipertahankan dengan segala cara, meskipun anak-anak pun tahu, kalau hal itu hanya tipuan gaya Ical saja. Sedang Prabowo tahu bahwa dia dikelabui.

Keenam, Sukses membawa gerbongnya mendukung pemerintahan. Kubu sebelah sejak awal telah mendukung pemerintahan, yang dulunya ditolak dengan mati-matian, bahkan medianya bisa membalik berita demi kepentingan dan kepuasannya pun sekarang didukung, orang lain tidak akan ada yang mampu model demikian.

 Ketujuh, Sukses mematikan kader muda. Kaderisasi mentok, dan banyak yang bertikai sendiri. Kesuksesan seorang pemimpin itu adalah memegang kendali pimpinan selama mungkin, kalau legal tidak bisa, kekuatan otot, otot kalah, uang, dan itu ada semua di sana.

Selain sukses di Golkar, dia juga sukses di bidang usaha. Salah satunya yang paling fenomenal tentu Lapindo;

Pertama, mengebor minyak dan gas yang keluar lumpur dan mereka bisa lepas tangan dengan mengatakan alamnya yang salah.

Kedua, negara menanggung perilaku abai mereka. Kalau tidak hebat tentu mereka yang harus bayar, namun mereka.

Ketiga, sukses mengatakan bukan perusahaan mereka yang mengeksplorasi di sana, bisa ada perusahaan lain yang tiba-tiba lahir.

 Keempat, membebaskan lahan dengan mudah dan murah, kalau pemerintah abai, sekian luas lahan itu jadi miliknya.

Kelima, belum juga usai, sudah mulai menyiapkan karya baru, dan banyak yang dukung dengan alasan untuk bayar hutang.

Betapa beruntungnya bangsa ini, ketika orang sesukses itu tidak jadi pemimpin negeri ini. Beberapa cara untuk mendapatkan jabatan nomor satu selalu mentok dan mendapatkan kegagalan. Salam

Sumber : Kompasiana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed