Oleh : Eddy Sinang Trenggono
Mengapa Narkoba itu dilarang oleh Negara, dinilai Haram oleh Agama? .
Bukan saja karena akibatnya merusak diri pemakai, tetapi dalam rangka memperoleh Narkoba, si pemakai akan melakukan segala cara. Ya menipu, mencuri, menjual harta benda keluarga, merampok, korupsi sampai menjual diri.
Itu sudah saya saksikan sendiri, dan saya yakin teman teman banyak yang juga pernah melihat.
Mengapa Judi dilarang Negara dan dianggap Haram agama?
Bukan sekedar dampak kepada si pelaku, tapi dampak yang paling buruk adalah kepada lingkungan pelaku terutama keluarga terdekat.
Karena kalah judi, si pelaku akan melakukan segala cara untuk mendapat uang kembali.
Ya bisa menipu, mencuri, merampok , korupsi , menjual harta keluarga sehingga keluarga terlantar, atau ada juga yang sampai tega ” menjual anak dan istrinya”.
Saya menyaksikan sendiri, bagaimana sebuah keluarga hancur, sipelaku menjual harta benda keluarga sampai habis, dan ia sendiri ditahan.
Yang juga berbahaya kedua perilaku diatas membuat kita “ketagihan “, tanpa batas.
Selain perilaku diatas ada lagi perilaku yang juga memberi dampak buruk, dan membuat si pelaku akan melakukan segala cara untuk mendapatkan uang.
Perilaku Hedon.
Bila seseorang sudah terjerat dalam Hedonisme, dalam suatu lingkungan sosial, maka ia juga akan terus kecanduan dan sulit untuk mundur.
Seseorang yang sudah masuk dalam lingkungan sosial dengan gaya hidup Hedon, maka ia akan terus terprovokasi untuk tidak kalah dalam menampilkan diri bahwa ia adalah orang kaya, dan selalu punya uang dan harta untuk mendukung
Berpenampilan atau bergaya dibawah standar kelompok adalah hal yang memalukan bagi pecandu Hedonisme .
Celakaya didalam kelompok selalu ada kompetisi dan lomba untuk menampilkan siapa yang paling tajir, bonafid dan paling modis.
Didalam kelompok wanita jelas, merek HP, pakaian , perhiasan, tas, sepatu, tempat plesiran, tempat salon, jumlah uang arisan , tempat kuliner sampai dengan tempat sekolah anak menjadi ajang atau showroom untuk memametkan diri.
Agar ia tidak kalah, jelas ia butuh dana mungkin
dengan memaksa suaminya untuk membiayai gaya hidupnya dengan segala cara apapun juga. Atau ada juga dilakukan dengan penipuan penipuan yang ia lakukan. Beberapa mantan artis yang sudah sepi orderan dengan ” memanfaatkan modal fisiknya “.
Bagi kelompok Bapak bapak, Merek dan jenis serta koleksi mobil, koleksi moge, merk peralatan golf, jenis dan harga sepeda, peralatan olahraga atau hobby , tempat tempat hangout, atau tempat berlibur menjadi media untuk menampilkan kelas dirinya. Bahkan kegiatan kegiatan agama bisa juga menjadi ajang untuk berlaku riya atau pamer bahwa ia ” Agamis dan saleh” Walau juga dibarengi niat untuk menujukkan bahwa ia juga tajir.
Di dalam kelompok masing masing saling memamerkan, berlomba dan bersaing untuk menjadi yang “ter keren, ter tajir, dan ter bonafid “.
Dan semua itu jelas menuntut kemampuan dana yang besar, dan akan ia cari dengan ‘ menghalalkan segala cara’,
Bila ia pejabat Birokrat negara ( sipil, polisi, militer) yang termudah adalah Korupsi dan Kolusi.
Bila ia orang swasta atau bisnisman, ia juga akan melakukan segala cara, menipu, memanipulasi, merampas, berkolusi atau cara cara lain yang melanggar etika bisnis.
Yang berbahaya adalah, bila menggunakan narkoba atau berjudi jarang atau sulit dilakukan oleh semua orang, tetapi kecanduan perilaku Hedon bukan perilaku haram dan bukan tindak pelanggaran hukum, jadi bisa menjerat siapapun juga termasuk individu individu pemuka agama sekalipun .
Oleh sebab itu dalam kenyataan di lapangan gaya hidup Hedon adalah juga ” The roots of corruption & fraud “, bila besar pasak daripada tiang.
Sumber : Status Facebook Eddy Sinang Trenggono
Comment