by

Surat Terbuka untuk Koh Ahok: Lebih Baik Sampean Mundur Saja

Sampean juga menjaga dan mempertahankan area “makam keramat” Mbah Priok (Al-Habib Hasan bin Muhammad al-Haddad) yang sangat dihormati oleh masyarakat Jakarta. Tapi tetap saja sampean dituduh menghina Islam dan ulama. Apa jadinya, kalau sampean “merelokasi” makam itu demi pembangunan misalnya? Apa nggak kumat penyakit epilepsinya si Mamat.

Sampean sudah “beresin” tempat prostitusi Kalijodo. Tetapi tetap saja, tidak berubah penilaian dan tuduhan mereka ke sampean. Padahal, mereka katanya anti-maksiat dan “anti-lonte”?

Diluar itu, sampean saya lihat juga sudah melakukan banyak sekali program-program untuk “pemerintahan bersih” serta membangun berbagai sarana publik yang hasilnya dinikmati oleh semua warga, tidak pandang bulu: Mamat, Mimit, Mumut, Memet, Momot, Mumet dan saudara-saudara perempuannya: Mimin, Mumun, Momon, dlsb. Tetapi tetap saja sampean dituduh ini-itu oleh jamaah Mamat dan Mimin.

Jadi, sekali lagi, untuk kebaikan bersama, dan demi perdamaian dan keharmonisan warga, serta relasi Muslim-non-Muslim maupun Muslim-Muslim, sampean mundur saja. Sampean sudah kaya raya, punya istri cantik jelita. Mau apa lagi? Ngapain ngurusin gubernur? Nanti sampean pasti dikasih posisi yang lebih srategis dan yahud oleh Pakde Jokowi. Gampang kan?

Untuk urusan pencalonan gubernur “Jakardah”, serahkan saja, percayakan saja ke Pak Basuki Tjahaja Purnama. Saya lihat Pak Basuki juga tidak kalah hebat dengan sampean koh.

Demikian saranku dari Tanah Suci. Semoga sampean mempertimbangkannya dengan masak-masak dan matang-matang. Jangan “setengah matang” ya? Soalnya, saya sukanya yang matang gitu.

#KohAhok **

Sumber : facebook Sumanto Al Qurtuby

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed