by

Sudah 2023 Koq Belum Kiamat?

Oleh : Ahmad Sarwat

Nabi Muhammad SAW disebut sebagai nabi akhir zaman, salah satunya karena kedekatan masa kenabian Beliau dengan akhir zaman itu sendiri.

Bahkan kemunculan Nabi SAW itu sendiri justru bagian dari tanda-tanda kiamat. Sebegitu dekatnya sehingga digambarkan seperti antara jari telunjuk dan jari tengah saja.

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ هُمَا.

‘Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau memberikan isyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya. (HR. al-Bukhari)

Dalam hadits lain disebutkan juga :

بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.

Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat.

Ketika para shahabat mengetahui bahwa kenabian Muhammad SAW menjadi tanda bahwa kiamat akan segera terjadi, mereka pun bertanya langsung kepada Beliau SAW, kapan tepatnya kiamat itu akan terjadi?

Tentu saja Nabi SAW tidak bisa menjawab kapan tepatnya, namun jawabannya justru datang langsung dari Allah SWT.

Memang jawabannya tidak menyebutkan tanggal, hari, bulan dan tahun, tapi sekali lagi dijawab boleh jadi waktunya sudah dekat.

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (QS. Al-Ahzab : 63)

Kalau kita teruskan membaca betapa dekatnya kiamat, pastilah kita akan mengatakan bahwa setidaknya begitu Nabi SAW wafat, segera lah kiamat terjadi.

***

Ternyata?

Ternyata sampai wafatnya Abu Bakar ra. yang menjadi Khalifah pengganti kepemimpinan Nabi SAW selama dua tahun, belum kiamat-kiamat juga.

Kepemimpinan diteruskan oleh Umar bin Khattab ra, namun sampai 10 masa kepemimpinan beliau hingga wafatnya, dan lagi-lagi kiamat masih tertunda. Padahal itu sudah 12 tahun sejak Nabi SAW wafat.

Utsman bin Affan ra. kemudian menggantikan Umar hingga 12 tahun lamanya. Namun sampai Beliau menutup mata, rupanya Allah SWT masih juga menunda kiamat.

Kepemimpinan umat Islam diteruskan oleh Ali bin Abi Thalib ra. Namun sampai wafat 5 tahun kemudian, kiamat masih ditunda lagi.

Total sudah 29 tahun berlalu dari masa kenabian. Orang mulai bertanya-tanya, katanya kiamat sudah dekat, bahkan sedekat telunjuk dengan jari tengah.

Ternyata meski Nabi SAW sudah berpulang 29 tahun, kok belum kiamat-kiamat juga? Padahal masa kenabian Muhammad SAW hanya 23 tahun saja.

Ini kan sudah jauh di luar ekspektasi banyak orang. Apakah Allah SWT punya rencana lain? Kita tidak ada yang tahu.

Berikutnya datanglah masa dinasti Bani Umayah, mereka berkuasa hingga 90 tahun. Berganti dengan dinasti Bani Abbasiyah yang berkuasa tidak kurang dari 500-an tahun. Diteruskan dinasti Bani Utsmaniyah hingga bubar di tahun 1924. Dan kiamatnya masih belum terjadi.

Kemarin masyarakat dunia baru saja merayakan malam tahun baru 1 Januari 2023. Dan lagi-lagi kiamat belum juga terjadi.

Jarak antara wafatnya Nabi SAW ke masa kita sudah lebih dari 14 abad lamanya, lebih dari 1.400 tahun.

Dan selama itu tak seorang Nabi pun diutus, sebab Nabi SAW adalah nabi terakhir dan nabi akhir zaman.

Kalau dihitung-hitung, 1.400 tahun adalah jarak terjauh kekosongan yang dialami peradaban manusia dari kenabian dan risalah samawi.

Sebelumnya jarak terjauh adalah antara Nabi SAW ke Nabi Isa, yang kurang lebih 600-an tahun saja. Tapi dari Nabi SAW ke masa kita sekarang, jaraknya 1.400 tahun. Dan belum kiamat juga sampai gini hari.

***

Lalu apa hikmah di balik semua ini?

1. Allah SWT Maha Benar ketika mengatakan bahwa kiamat itu rahasia Allah. Kapan akan terjadi, tak seorang pun yang tahu, bahkan Nabi SAW pun juga tidak diberi tahu sama sekali.

2. Meski demikian, kita tetap meyakini sebagai muslim bahwa kiamat pasti terjadi. Yang pasti tugas kita bukan mempertanyakan kapan terjadinya. Tugas kita hanya meyakininya. Itu saja, titik tidak pakai koma.

3. Boleh jadi kalau melihat sejarah selama ini, kiamat baru terjadi seribu tahun lagi, atau mungkin saja dua ribu tahun lagi, bahkan bisa juga sepuluh ribu tahun lagi. Semua jadi tidak terlalu penting bagi kita.

Maka tidak perlu kita repot-repot berlatih perang pakai tongkat dan batu gara-gara persiapan menghadapi kiamat. Tidak perlu belajar memanah cuma dengan alasan persiapan menghadapi perang akhir zaman.

Tidak perlu juga jualan sensasi huru hara kiamat, seperti yang dilakukan beberapa oknum. Kesannya kajian akhir zaman itu cuma dia doang yang tahu, semua orang dianggapnya nggak ada yang tahu.

Padahal semua hadits yang digunakan sudah ada sejak Nabi SAW masih hidup 14 abad yang lalu. Sudah dibaca ratusan juta orang dan didiskusikan, sehingga terjadi polemik panjang tak berkesudahan.

Jangan dipikir hadits-hadits akhir zaman baru kemarin sore. Semua hadits itu sudah ada sepanjang 14 abad ini, seluruh umat Islam sudah membahasnya panjang kali lebar.

Di setiap zaman dan setiap generasi, hadits-hadits akhir zaman sudah dibolak-balik dengan ribuan macam versi pemahaman dari A sampai Z.

Dan faktanya kiamat pun belum terjadi sampai sekarang. Banyak tebakan yang meleset total. Malu sendiri yang pada main tebak-tebakan, karena ngawur alias ngasal bin ngaco.

4. Yang kita perlu pikirkan adalah bagaimana agar kita masih bisa menjalankan risalah dan syariah warisan masa kenabian 14 abad yang lalu, meski kita berada di masa kekinian.

Tentunya kita butuh kerja keras para fuqaha dan mujtahid kekinian yang ekspert dalam membaca teks Qur’an dan hadits sekaligus membaca zaman.

Tantangannya bahwa Al-Quran dan Hadits itu turun di masa kenabian, sudah terbukti bisa menjawab segala masalah di masa kenabian.

Lalu bagaimana Al-Quran dan hadits ini bisa untuk menjawab masalah kekinian?

Tentu bukan jawaban yang sederhana. Perlu berlapis ilmu untuk bisa mengurai satu per satu.

Tantangannya adalah kita butuh ilmu fiqih kontemporer yang berdasarkan kajian ilmiyah dan analisa yang tajam dan bisa dipertabggung-jawabkan.

Kita tidak butuh jawaban yang sifatnya cocokologi ngasal seenak dengkul.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed