Oleh : Karto Bugel
Kalau dalam sepak bola, ini bola liar. Tak jarang keadaan seperti ini justru dapat membalikkan keadaan. Tapi itu sekaligus membutuhkan ketenangan si penerima bola saat ingin mendapat gain tersebut.
Bisa berhasil, bisa juga tidak. Bisa justru jadi blunder dan digoblok – goblokin atau berakhir dengan pujian.
Tapi yang jelas, ini bukan kondisi karena sebab dibangun dari sebuah perencanaan berlapis dan matang. Ini untung – untungan.
Demikianlah cerita bu Sri Mulyani yang sedang ramai dijadikan polemik. Kisah penganiayaan David oleh Dandy yang kebetulan bapaknya adalah pejabat DJP menciptakan bola liar.
Bola liar itu kini sedang dimanfaatkan oleh BAM, seorang karyawan Depkeu dengan jabatan SubBag Tata Usaha dan Rumah Tangga Kantor Kanwil DJP Sumatera II.
Dalam suratnya dia bahkan sampai pada tahap meminta SMI untuk mundur dan juga ancaman dipolisikan.
Secara umum, BAM menyoroti kenapa pada ramai kisah David, seorang RAT langsung kena sanksi dan bahkan Kepala DJP pun langsung ditegur terkait gaya hidup mewahnya (moge).
Sementara, pada dirinya, surat keluhan yang konon sudah dikirim sejak beberapa tahun lalu dibiarkan dan tidak mendapat atensi.
Dan lalu dengan smartnya BAM mencoba bersembunyi pada derita karyawan pajak secara keseluruhan yang dikesankan telah terkena dampak akibat kebijakan SMI.
Tindakan SMI yang serta merta menonaktifkan RAT dan menegur Kepala DJP karena viral peristiwa penganiayaan itu dianggapnya sebagai latah seorang SMI dan itu berakibat buruk pada penilaian rakyat pada seluruh aparatur pajak di Indonesia.
BAM bersembunyi pada derita karyawan pajak dan lalu menembakkan tuduhan bahkan dengan ancaman viral pada surat keduanya.
Dan benar, surat itu viral.
Konyolnya, dia justru terlibat dalam saling memanfaatkan dengan akun kontroversial kafiradikalis. Jadilah serangan itu tanpa bentuk dan blunder.
Dan kita semua tahu bahwa biasanya, pecundang memang akan mencari pecundang lain untuk mempecundangi siapapun demi makna apapun.
Baca saja suratnya. Panjang kalau harus ditulis di sini. Lalu, baca juga tanggapan yang dicuitkan oleh Prastowo dalam akun twitternya. Gamblang banget.
Intinya, BAM ini kejeblok di bisnis bodong dan lalu ingin menarik serta seluruh aparat Depkeu berpihak padanya. Dia mencari simpati dengan menciptakan duka pada seluruh karyawan pajak.
Dia terlihat berusaha sembunyi di sana dan kemudian melemparkan apa saja yang dia punya agar ramai dukungan padanya menjadi masuk akal.
Konyolnya, seperti api disiram minyak, kafiradikalis, akun berwarna benci pada pemerintahan Jokowi menyambar itu demi viral belaka.
Bola liar itu tak pernah dapat dieksekusi dengan benar. Jadi blunder, jadi konyol dan publik juga jadi tahu betapa kolaborasi dua ma**luk goib itu hanya bentuk jadi – jadian demi SIASAT memuaskan HASRAT belaka.
Sri Mulyani terlalu pintar saat menyisakan celah. Tak ada celah konyol akan pernah sempat tercipta dan kemudian dapat dimanfaatkan. Apalagi untuk dia yang tak punya imajinasi. Pilihan nama kafiradikalis berbicara.
Dan seperti biasa, bukan keuntungan didapat oleh penyerangnya, SMI lah yang kini berbalik menyerang. Dia mendapat moment bagus dari celah yang kemarin dimanfaatkan dengan cara tak smart oleh lawannya.
Demi berpihak pada mayoritas anak buahnya yang jujur dan berintegritas, dia justru terlihat bermain cantik dengan membalikkan bola liar ini untuk menyelidiki segelintir stafnya yang terindikasi pernah berbuat tidak baik.
SMI akan panggil 69 pegawai yang konon hartanya tidak wajar.
Dan ini jelas bukan pekerjaan mudah. Partner yang ada benar – benar jauh dari kata berintegritas. KPK saat ini ga lagi punya makna mumpuni. Kita semua tahu bagaimana kualitas Lembaga Anti Rasuah itu.
RAHAYU
Sumber : Status Facebook Karto Bugel
Comment