Oleh : Agung Wibawanto
Diberitakan konvoi yang dilakukan oleh kelompok FPI dihadang oleh polisi lalu diminta untuk kembali. Rombongan konvoi awalnya berangkat melalui Petamburan 1 hingga Petamburan 3. Namun saat akan memasuki Slipi, konvoi diminta putar balik.
Polisi beralasan karena konvoi mengganggu kelancaran pengguna jalan. Apalagi konvoi tersebut ada yang menggunakan kendaraan (termasuk mobil komando) dan ada pula yang berjalan kaki bahkan membawa anak-anak. Atribut bendera jihad pun turut dibawa serta.
Polisi pun menyarankan, jika alasannya kegiatan (tradisi) tahunan menyambut ramadhan, maka sebaiknya dilakukan di masjid-masjid di lingkungan saja. Meski akhirnya konvoi berbalik arah, namun sepertinya mereka tidak senang dan anggap polisi Islam phobia.
Menurut perwakilan FPI, polisi seperti takut dengan kegiatan atau aktivitas kaum muslim. “Inilah Islam phobia!” teriak perwakilan FPI. Bicara soal Islam phobia, yuk cek kembali siapa yang paling sering membid’ah-bid’ah kegiatan tahlilan, wiritan dan tawasulan.
Ada lagi tradisi nyadran, padusan, dan banyak lagi yang semuanya dianggap bid’ah dan haram. Bahkan sampai acara wayangan yang kerap menjadi media dakwah pun harus dimusnahkan. Mengapa mereka sangat takut dengan sesama Islam sendiri? Bukankah itu artinya mereka Islam phobia?
Atau ketika umat kristiani melakukan ibadah di ruko, rumah, atau di mana pun karena belum ada gereja. Siapa yang sibuk ingin membubarkan? Saat jemaah ingin membangun gereja di lingkungan pemukiman, siapa yang sibuk melarang? Kenapa takut sih? Kristian phobia ya?
Nah, makanya hati-hati jika bicara, jangan terlalu mudah bikin istilah…
Sumber : Status Facebook Agung Wibawanto
yg viral patung phobia,
yah tepatnya kristenphobia.
mana ada islampobhia di negara dgn penduduk Islam terbanyak di dunia.