Oleh : Mamang Haerudin
Bakda duhur hari ini, saya kedatangan tamu dari Ahmadiyah Cirebon Timur. Tadi saya agak sulit dihubungi karena sedang ada keperluan dan kebetulan hand phone saya tidak bernada dering. Namun, alhamdulilah akhirnya kami bisa bersilaturahim sambil sharing. Saudara-saudara Muslim Ahmadiyah di Cirebon Timur, beberapa bulan lalu memang sedang dalam masalah. Mereka diganggu oleh sesama Muslim lainnya. Malah biasanya cenderung ke arah membenci, padahal sesama Muslim tidak boleh saling membenci.
Saya sangat menghargai keyakinan saudara-saudara Ahmadiyah. Sebagaimana saya juga sangat menghargai keyakinan orang lain untuk memeluk agama apa pun dan Ormas apa pun. Untuk itu, masing-masing dari kita tidak boleh saling mengumpat, apalagi sampai menimbulkan kekacauan. Keyakinan itu wilayah keimanan. Dengan kata lain, kita tidak bisa mengganggu dan memaksa keyakinan kita kepada orang lain. Prinsip ukhuwah Islamiyah kita sebaiknya harus diperbaiki, apalagi masih ada prinsip ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaaniyyah. Sangat disayangkan, ajaran rahmah dan tasamuh dalam Islam masih saja tidak terwujud bagi saudara-saudara Muslim Ahmadiyah.
Saya menyampaikan empati yang sedalam-dalamnya karena di banyak daerah Ahamdiyah masih dibenci dan diganggu. Dan dalam kesempatan silaturahim ini saya juga menyampaikan beberapa hal. Pertama, agar saudara-saudara Ahmadiyah tetap hati-hati dalam berdakwah. Kedua, menjalin kolaborasi dakwah dengan Ormas Islam yang lain, terlebih dengan Nahdlatul Ulama. Ketiga, fokus pada dakwah pemberdayaan. Minimal 3 hal ini insya Allah akan sangat efektif meredam dan meminimalisir kebencian dan kesalahpahaman terhadap saudara-saudara Ahmadiyah.
Persoalannya klasik, kenapa sampai hari ini masih banyak umat Muslim yang membenci saudara-saudara Muslim Ahmadiyah? Karena takut umat Muslim terpengaruh dan berbaiat lebih banyak kepada Ahmadiyah. Karena bisa ideologi Ahmadiyah dianggap lebih berbahaya atau minimal sama bahayanya dengan terorisme, pencucian otak, sehingga nanti menjadi militan. Selain juga salah anggapan, di mana bukan rahasia umum lagi jika Ahmadiyah dianggap mempunyai Nabi setelah Nabi Muhammad Saw.
Wallaahu a’lam
Sumber : Status Facebook Mamang M Haerudin (Aa)
Comment