by

Realita Perbincangan Muslim Awam dan Muslim Pesantren

Oleh : Arif Wibowo

Yang saya rasakan sebagai orang yang nanggung, medioker adalah, isu-isu yang berkembang di kalangan umat Islam akar rumput itu berbeda dengan wacana yang dikembangkan di “dunia pendidikan Islam. “Keduanya berjalan dengan arah masing-masing dan jarang sekali bersinggungan. Lembaga pendidikan Islam larut dalam diskusi yang “berkelas” dengan sesama lembaga pendidikan Islam, antara pesantren dengan pesantren.

Beradu ketebalan kitab dan nama besar penulisnya. Sampai-sampai santri yang kapasitas otaknya pas-pasanpun, bercita-cita ingin jadi filosof dan ulama besar.Sementara umat harus tertatih, mengumpulkan aneka puzzle jawaban, sebisanya, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan teologi khususnya dan masalah keagamaan pada umumnya yang dilemparkan di forum-forum angkringan.

Jadi sebenarnya tak perlu meratap kalau kemudian ada gelombang agnotisme pada sebagian anak muda kita, rahayuisme pada sebagian generasi muslim. Tak perlu misuh-misuh. Toh selama ini mereka memang tidak diurusi. Sebab giliran ada anak muda tanggung yang punya kepedulian ngurusi sebisanya, tak jarang malah dapat cap, nggak bisa baca kitab kok dakwah. Padahal, seni bertarung dilapangan itu berbeda sekali dengan model pertarungan di dunia teks.

Yang fasih dengan tekspun, ketika masuk ke ranah yang selama ini dilontarkan di forum teologi angkringan ternyata terpeleset, karena kurang bahan dan tidak paham peta di lapangan.Namun, demikianlah …kehidupan itu kadang memang sesuASyU sekali.

Sumber : Status Facebook Arif Wibowo

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed