by

PPP, Praktik Politik Praktis Cerdas yang Mewakili Nahdliyin

Oleh : Mamang Haerudin

PPP memahami betul bahwa PBNU dengan PKB sedang tidak harmonis. Meskipun bukan tujuan utama, tetapi PPP memanfaatkan ceruk ini. Diakui atau tidak, selama ini PKB selalu mendaku bahwa PKB sama dengan PBNU, dengan dalih bahwa PKB didirikan oleh para Kiai NU. PPP yang sebetulnya juga parpol berbasis Nahdliyin menyadari hal itu, sehingga tidak aneh jika selama ini perolehan suara PPP masih tidak signifikan. Pemilu 2024 dengan mengusung Ganjar sebagai Capres PPP adalah momen tepat untuk mendulang suara Nahdliyin. Setidaknya sebagai alternatif parpol Nahdliyin, selain PKB.

Jelas PPP mengincar kursi Wakil Presiden. Seandainya incaran PPP berhasil, maka sudah pasti Menteri Agama ke depan akan kembali ke pangkuan PPP, sebagaimana selama ini dijabat oleh Lukman Hakim Saifuddin dan Surya Darma Ali, yang dua-duanya adalah kader PPP. Lihat saja, keputusan cerdas PPP membuat Gerindra tak kunjung mendeklarasikan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres. Selain tidak percaya diri, Gerindra menyadari, bahwa PKB tanpa PBNU akan keropos, apalagi Cak Imin bukan sosok politisi yang berprestasi.

Kita lihat PAN. Parpol yang belakangan banyak didukung oleh kadernya yang telah menjadi public figure ini juga tidak akan lama lagi akan mendukung Ganjar. Zulkifli Hasan yang nota bene Ketua Umum PAN sudah sejak lama selalu memuji-muji Jokowi dan Ganjar. Golkar pun marah karena ditelikung PPP. PPP dianggap tidak konsisten dengan koaliasi KIB yang telah dibangun kurang lebih satu tahun ini. Lalu publik berspekulasi, apakah KIB akan bubar? PPP mengambil langkah cepat karena Golkar memasang harga mahal terhadap Airlangga Hartarto yang sebetulnya jauh sekali dari kandidat Capres potensial.

PPP bahkan lebih dihargai PDI Perjuangan ketimbang Hanura dan PSI. Termasuk mencuat dukungan kuat dari Partai Buruh. PPP yang sejak awal merupakan parpol berbasis agama (religius) betul-betul melengkapi PDI Perjuangan yang nasionalis. Pilpres 2024 ini kelihatannya memang akan diunggulkan PDI Perjuangan dengan parpol pendukungnya. Bisa kita lihat Nasdem yang ternyata mengusung Anies Baswedan sebagai Capres, didukung oleh PKS dan Demokrat pun sampai hari ini masih belum solid.

Wallahu a’lam

Sumber : Status Facebook Mamang M Haerudin (Aa)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed