by

Perempuan Afganistan

Oleh : Agustinus Wibowo

Ketika Taliban kembali berkuasa, banyak orang mengunggah foto2 lama Afghanistan tahun 1970an, yang menunjukkan betapa terbuka, modern, dan progresifnya perempuan Afghanistan pada masa itu. Foto2 ini memang asli dan nyata, tapi tidak menunjukkan kenyataan yang utuh. Pada era 1970-an Afghanistan mulai condong ke kiri, dan pada akhir 1970-an rezim komunis di bawah Taraki berkuasa.

Komunisme memang selalu menjunjung prinsip kesetaraan gender, dan program yang didorong rezim kiri pada saat itu memang untuk memberdayakan kaum perempuan Afghan. Tapi fenomena ini hanya terbatas di kota-kota besar, seperti Kabul dan Herat. Di daerah pedesaan Afghanistan, kaum perempuan masih tetap tidak terlihat, dan kalaupun keluar rumah, berbalut cadar yang membungkus seluruh tubuh.

Ini memang adalah tradisi di seluruh Timur Tengah dan Asia Tengah sejak berabad-abad, yang dijustifikasi dengan agama. Hingga awal abad ke-20, kaum perempuan di seluruh daerah itu memang hampir tidak terlihat sama sekali. Di awal abad ke-20, mulailah sejumlah negara mengejar ketertinggalan dari Barat dengan meniru Barat. Mesir, Turki, Iran mulai menggencarkan modernisasi melalui jalur sekularisasi, yang salah satu programnya adalah memaksa perempuan melepas cadar.

Afghanistan juga melakukan itu di masa raja Amanullah Khan tahun 1920. Ratu Soraya mengejutkan publik dengan tampil tanpa penutup wajah, memakai busana tanpa lengan. Tapi perubahan yang terlalu cepat dan dipaksakan akan menimbulkan perlawanan keras . Amanullah ditumbangkan melalui perang saudara dan kudeta. Program modernisasinya gagal. Ini terulang kembali pada masa rezim komunis. Program modernisasi sekuler yang terlalu radikal menimbulkan jurang mendalam antara kota dan desa, yang terus berkembang menjadi konflik, perlawanan gigih, hingga perang saudara.

Di daerah pedesaan, agama menjadi identitas untuk melawan komunisme, dan pakaian menjadi simbol perjuangan. Orang semakin konservatif, dan kaum perempuan pun semakin tidak terlihat. Itulah takdir sejarah yang menentukan nasib perempuan Afghanistan hari ini. #afghanistan#selimutdebu#sejarah#taliban#konflik

#menolakupa#jasmerah#standwithafghans#afghanwomen

Sumber : Status Facebook Agustinus Wibowo

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed