by

Pemikir Kritis

Oleh : Asrof Husin

Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, satu sisi saya salut dengan Ustad Buya Abdul Syakur Yasin. Saya salut dengan Buya Syakur karena berani mengkritik hadis dan mengajak jemaahnya untuk berpikir kritis Serta rasional dan ini sangat jarang sekali dilakukan oleh ustad lainnya dinegara kita Indonesia. Yang berani mengkritik hadis itu seperti KH.Quraish Shihab dan Prof. Dr.Siti Musdah Mulia MA.Banyak ulama yg berpendapat bahwa hadis Bukhari dan Bukhari Muslim itu paling otentik dan paling sahih setelah Al Qur’an dan bagi ulama kritis dengan keilmuan yg tinggi tidaklah demikian, harusnya penyelidikan hadis itu harusnya tetap dilakukan sampai sekarang, terus diseleksi, hadis harus tetap dibawah Al Qur’an dan tidak boleh sejajar apalagi diatas Al Qur’an.

Hadis itu dibukukan sekitar 150-200 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat dan selama kurun waktu itu ada jutaan hadis palsu yg dibuat dan beredar dimasyarakat. Kita mengapresiasi dan menghormati para imam hadis seperti Bukhari, Muslim Tirmidzi, Abu Dawud, dll, mereka semua ulama hebat, tetapi kita tidak boleh mengkultuskan, mereka tetap manusia biasa yg tidak lepas dari kesalahan, tidak ada jaminan dari Allah mereka semua orang suci yg pasti benar dan tidak pernah salah, maka dari itu jika mengkritisi bukan berarti menghina.

Tetapi ulama2/orang2 konservatif dan radikal berpendapat bahwa hadis2 yg dihimpun oleh imam2 hadis tsb sudah baku dan semuanya sudah benar, jadi tidak boleh diteliti, dikritisi dan ditolak, yang mengkritisi dan menolak maka kafir, murtad dan sesat. Terus mempertahankan kekonservatifan, menolak moderasi beragama dan hasilnya tidak pernah maju, jauh mundur kebelakang.

Tetapi berbeda dengan Buya Syakur, Buya Syakur mengajar jemaahnya berpikir kritis dan rasional, Buya Syakur berani mengkritik hadis Bukhari, seperti dibawah ini :” Imam Bukhari itu pernah mengecek, meneliti, mengurai, menganalisa, mengklarifikasi dari teksnya, rowinya, sanadnya. Setelah diseleksi, hadis yg lolos hanya 14.000. Hadis tsb ditulis dan dibukukan oleh imam Bukhari atau yg dikenal dgn Hadis Shahih Bukhari.600 ribu hadis diseleksi secara cermat, kejujuran perawinya dan semua itu dalam 16 tahun. 16 tahun sama dengan 5.840 hari, jadi imam Bukhari menyeleksi 600 ribu hadis dalam waktu 5.840 hari. Artinya imam Bukhari menyeleksi hadis 37.500 dalam setahun atau 3.125 hadis dalam sebulan atau 104 hadis dalam sehari atau 4,3 hadis perjam.

Udah saja deh, 4 hadis satu jam tuh, berarti Bukhari bisa menyelesaikan tugas satu hadis dalam 15 menit selama 16 tahun.Dengan hitung2an tsb Buya Syakur wajar saja meragukan apakah benar Bukhari bertemu dengan semua perawi hadis saat melakukan seleksi.Kata Buya Syakur : Kapan naik ontanya ? Kapan ketemunya segala macam. Itukan pertanyaan besar ? “. Bagi orang2/kelompok konservatif dan radikal, mereka tidak mau, tidak bisa menerima perbedaan, karena kebenaran tunggal itu ada pada mereka, mereka tidak bisa menerima jika ada yg berani berpikir kritis dan bersuara kritis, mereka tetap terus mempertahankan kekonservatifan, mereka akan menyerang, mereka akan marah dan menghujat ulama2/orang2 yg berani kritis meskipun dgn keilmuan yg tinggi, mereka menghujat dgn perkataan : Liberal, murtad, Syiah, kafir dan sesat.

Dan itulah yg menimpa Buya Syakur, Quraish Shihab dan Siti Musdah Mulia. Buya Syakur pernah bertemu dengan Gus Dur, dan dari diskusi mereka, Gus Dur berkata kepada Buya Syakur :” Memang begitu Pak Syakur, saya ini beragama kayak pegang barang. Dilepas nggak boleh, dipegang saya sakit “. KH. Quraish Shihab berkata : Tidak ada dosa jika seseorang menolak sebuah hadis. Jadilah pemikir kritis, Jangan belajar agama dengan cara pejamkan mata, matikan lampu, tutup jendela dan kunci pintu. Jadilah pemikir kritis,Jujur, rasional dan kritis dengan keilmuan dan jangan pernah takut menyampaikan kejujuran dan kebenaran.Jadilah pemikir kritis, Dan jangan takut diteriaki : Murtad, liberal, Syiah, kafir dan sesat.Jadilah pemikir kritis, Beranilah bersuara kritis, Jangan sampai yg berani jujur dan berani berpikir kritis, bersuara kritis sedikit dan yang banyak hanya jadi pengikut buta. SALAM DAMAI.

Sumber : Status Facebook Asrof Husin

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed